Disayangkan, Kerumunan Warga di Pos Polisi Bundaran Besar

kerumunan warga
Kerumunan warga di Jalan Yos Sudarso, Pos Polisi Bundaran Besar, Kota Palangka Raya, saat ingin mendaftar untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, Rabu (4/8/2021). Foto:Ist.

PALANGKA RAYA – Kerumunan warga terjadi di kawasan Pos Polisi (Pospol) Bundaran Besar, Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Rabu (4/8/2021).

Kerumunan warga tersebut, lantaran untuk pendaftaran vaksinasi massal, Kamis (5/8/2021) di lapangan Sanaman Mantikei.

Berdasarkan informasi yang diterima Kaltengoke.com, vaksinasi massal Covid-19 tersebut dengan total kuota sebanyak 3.000 peserta.

Kegiatan vaksinasi Covid-19 yang digelar secara massal dalam rangka memperingati Hut ke-67 Kemerdekaan Republik Indonesia, oleh Polda Kalimantan Tengah (Kalteng).

Membludaknya warga yang ingin ikut kegiatan vaksinasi tersebut mendapat respon kurang positif, dikarenakan terjadinya kerumunan warga yang tidak terhindarkan oleh petugas.

Salah satunya respon itu datang dari Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (UPR), Beni Siregar.

Presma BEM UPR, menyayangkan telah terjadinya kerumunan warga saat ingin mendaftar untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

Ia menilai, kegiatan pendaftaran peserta vaksin tersebut kurangnya manajemen dari pihak penyelenggara atau panitia pelaksana kegiatan.

“Menimbulkan kerumunan orang, dan tentu kita khawatir tercipta kluster Kupon vaksin,” ucapnya.

BACA JUGA : Kodim Palangka Raya Terima Bantuan untuk RS Darurat dan Isolasi

Beni pun meminta, agar kejadian tersebut menjadi evaluasi bagi pihak penyelenggara agar lebih berhati-hati dalam melakukan hal-hal teknis.

“Pembagian yang dilakukan di Pos Polisi Bundaran Besar cenderung sentralistik, sehingga menimbulkan kerumunan. Di-era digital harusnya kita bertransformasi  kepada hal-hal yang dapat mencegah kerumuman,” terangnya.

Diketahui lanjutnya, bahwa Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangka Raya sedang menerapkan PPKM. Namun kerumunan massa terjadi, sehingga kepercayaan publik terhadap PPKM pun dapat menurun.

“Ini karena adanya perbedaan dalam beberapa hal, kita minta agar ini tidak terulang lagi, terlebih ketika melakukan proses vaksinasinya besok,” tutup Beni. (cen)