Bupati Pulpis Berikan Warning! Alat Berat untuk Cetak Sawah Jangan Lewat Darat

cetak sawah
Bupati Pulang Pisau, H Ahmad Rifa’i (tengah), di Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu (3/5/2025). Dalam rangka penanaman padi perdana dalam kegiatan Gerakan Menanam Padi di lahan Cetak Sawah Rakyat (CSR). Foto: Suratman

PULANG PISAU – Bupati Pulang Pisau (Pulpis), H Ahmad Rifa’i, mengeluarkan peringatan keras kepada pihak-pihak yang terlibat dalam distribusi alat berat untuk program cetak sawah di wilayahnya.

Ia menegaskan, distribusi alat berat tidak boleh dilakukan melalui jalur darat jika berpotensi merusak infrastruktur jalan milik masyarakat.

Peringatan itu disampaikan saat melakukan penanaman padi perdana dalam kegiatan Gerakan Menanam Padi di lahan Cetak Sawah Rakyat (CSR), Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu (3/5/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan keprihatinan atas potensi kerusakan jalan akibat mobilisasi alat berat.

“Kami (Pemerintah Kabupaten Pulpis) sudah menyiapkan anggaran untuk perbaikan jalan. Saya sudah wanti-wanti tidak boleh alat berat lewat darat. Kami sudah komunikasi dengan pak gubernur. Kami tidak peduli, kami sudah perbaiki, jadi tidak boleh lewat,” tegasnya saat berdiskusi dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalteng, Hj Sunarti dan pihak terkait lainnya.

“Kalau ada yang tetap memaksakan distribusi alat berat lewat darat dan merusak jalan, saya viralkan,” tegasnya dikutip dari tiktok.com/@patanak_tv.

Menurut bupati, distribusi logistik alat berat semestinya dilakukan lewat jalur sungai sebagai opsi yang lebih aman dan tidak merugikan fasilitas umum.

“Lewat sungai lebih ideal, terutama di wilayah kita yang masih kaya dengan akses perairan. Jangan anggap remeh, kerusakan jalan bisa memicu kemarahan warga,” lanjutnya.

Ia meminta semua pihak, baik kontraktor, dinas terkait, maupun mitra pelaksana proyek cetak sawah, untuk mengedepankan tanggung jawab sosial dan tidak hanya berorientasi pada target proyek semata.

Program cetak sawah di Pulang Pisau merupakan bagian dari strategi perluasan lahan tanam untuk mendukung ketahanan pangan, yang membutuhkan sinergi lintas sektor. Namun tetap harus memprioritaskan kepentingan masyarakat dan kelestarian infrastruktur.

“Kami dukung penuh cetak sawah, tapi jangan sampai rakyat yang menanggung dampaknya,” ucap Ahmad Rifa’i.

Bahkan, bupati pun menyinggung pihak pelaksana atau kontraktor mendapatkan keuntungan yang lumayan besar dalam program cetak sawah.

“Jangan perhitungan lah, mentang-mentang banyak selisihnya. Kita bisa ngitung,” celutuknya. Olehnya, bupati Kembali menegaskan infrastruktur jalan harus dijaga secara bersama. (cen)

BACA JUGA : Cetak Sawah Rakyat Dimulai! Bupati Pulpis Tanam Padi Perdana di Tahai Baru, Target 16 Ribu Hektare