PALANGKA RAYA–Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI), H. Andi Amran Sulaiman, mengklaim proyek food estate di wilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) berhasil. Hal itu, disampaikan di sela-sela kunjungannya ke Kalteng, Senin (11/12/2023).
BACA JUGA: Perlu Peran Keluarga Lestarikan Bahasa Daerah
Mentan mengatakan, saat berkunjung ke lokasi food estate. Ia melihat tanaman jagung, ubi, dan sayur mayur lainnya tumbuh dengan baik.
BACA JUGA: Kejaksaan Seruyan Tetapkan Dua Tersangka Korupsi
“Setelah usianya satu bulan lebih, jagung tingginya kurang lebih 3 meter,” sebutnya.
Mengatasi persoalan pangan yang saat ini menjadi masalah dunia, program food estate akan terus dilanjutkan.
Dengan food estate ini, terang Mentan, akan menjaga ketahanan pangan. Bahkan, tiga tahun kedepan dari food estate dapat swasembada pangan.
“Tiga tahun swasembada pangan, empat tahun seharusnya sudah bisa ekspor. Ini yang diharapkan Presiden Jokowi. Beliau seorang visioner, sudah melihat jauh kedepan. Ini soal food estate komoditi padi,” ungkapnya.
Mentan menyebutkan, sementara untuk food estate yang ada di wilayah Kabupaten Gunung Mas hanya 0,08 persen dari total 7,3 juta hektare di seluruh Indonesia.
“Memang ada kendala, tapi jangan dipolemikan,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, menyampaikan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting karena kontribusinya terhadap penyediaan pangan dan sumber pendapatan masyarakat.
Inflasi Kalteng yang tetap terkendali dan lebih rendah dari capaian inflasi nasional. Pada bulan September 2023 inflasi Kalteng sebesar 0,11 persen lebih rendah dari capaian nasional sebesar 0,19 persen.
“Program nasional food estate yang terus diupayakan membantu pertumbuhan Indeks Pertanaman (IP) dan ekonomi petani, hal ini tergambar dari adanya Peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) dari tahun ke tahun. Dimana sampai triwulan III (Oktober 2023) NTP subsektor tanaman pangan, hortikultura dan peternakan telah mencapai 118,77 persen,” ucapnya.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, pada tahun 2024 Pemerintah Provinsi Kalteng bekerjasama dengan Bank Kalteng akan meluncurkan program “Kartu Tani Berkah” melalui pemberian bantuan kepada petani berupa uang senilai Rp. 500.000 untuk pembelian sarana dan produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, kapur dan lain-lain.
“Pengembangan komoditas jagung juga perlu lebih digalakkan, sejalan dengan adanya program pembangunan pabrik pakan kapasitas 30 ton per hari di Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dimana komoditas jagung merupakan salah satu bahan baku dari pakan ternak tersebut,” tuturnya. Selain itu, pemerintah Provinsi Kalteng juga tetap akan melanjutkan upaya pengendalian inflasi dalam bentuk subsidi harga cabe rawit dan bawang merah sebesar Rp 500 juta. (ari*/cen)