PALANGKARAYA – Terungkapnya kasus pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) di Gang Kamboja, Jalan Cempaka, Kota Palangkaraya, masih menyisakan duka yang cukup mendalam bagi sanak keluarga.
Peristiwa kelam yang merenggut nyawa Yendianor (50) dan Fatmawati (46) usai dibunuh oleh temannya sendiri ini, tak ayal masih menghantui mental keluarga khususnya anak-anak yang ditinggalkan.
Desi (24), anak pertama korban berencana akan meratakan rumah kedua orang tuanya. Pascakasus ini dapat diungkap oleh pihak kepolisian. Keputusan yang cukup berat, namun itu sudah menjadi kesepakatan keluarga.
“Yang pasti diratakan dulu, belum tahu nanti tanahnya mau diapakan,” katanya.
Walaupun meratakan rumah telah menjadi keputusan keluarga bersama. Namun, dirinya mengaku merasa sedih. Pasalnya di rumah tersebut telah banyak kenangan yang tercipta.
Saat ini, dirinya bersama adiknya yang masih berusia 17 tahun yang juga merupakan saksi dalam tragedi ini tinggal di rumah keluarga yang lainnya.
“Lama kami tinggal di sini. Sejak dulu kakek saya, kurang lebih 30 tahun,” ucapnya.
Bahkan, Desi mengaku kedua orang tuanya sering mendatangi dirinya melalui mimpi. Yang terakhir, di dalam mimpi pada malam sebelum pelaku tertangkap. Orang tuanya menangis dan berkata pelaku akan segera terungkap.
“Sering dimimpikan kedua orang tuanya. Malam sebelum terungkap dimimpi sidin (orang tuanya) nangis-nangis katanya pelakunya akan terungkap, sambil peluk saya,” jelasnya.
Pelukan dan tangisan yang muncul di mimpinya ini, sekaan menjadi isyarat bahwa teka-teki siapa pembunuh orang tuanya dapat terungkap. Polisi akhirnya mengamankan Fajri alias Utuh Zenit (27) beserta barang bukti parang yang digunakan menghabisi nyawa orang tuanya.
Ia berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya dan kalau bisa dihukum mati. (rdo/cen)
BACA JUGA : Pasutri di Palangkaraya Tewas Dibacok
BACA JUGA : Ini Motif Pembunuhan Pasutri di Gang Kamboja
BACA JUGA : Pembunuh Sadis di Gang Kamboja Diringkus Polisi
BACA JUGA : Pembunuh Pasutri Beraksi Dalam Kondisi Bugil