17 Kali Tusukan Pisau Belati Renggut Nyawa Kakak Ipar

kakak ipar
Adegan pembunuhan duel berdarah kakak dan adik ipar di Desa Tumbang Rahuyan, direkontruksi di Mapolres Gumas, Selasa (28/9) sore. Foto: Sepanya.

KUALA KURUN – Sebanyak 32 adegan yang menyebabkan Yupri alias Ocong (30) tewas di tangan adik iparnya sendiri, Berdie alias Bontang (29). Dalam adegan tersebut, tersangka melakukan penusukan menggunakan pisau belati sebanyak 17 kali.

Mulai dari belakang hingga bagian dada korban dan membuat korban terkapar tanpa nyawa di TKP.

Kapolres Gunung Mas AKBP Irwansah melalui Kapolsek Rungan, Ipda Fedrick Liano, mengatakan adegan tersebut terungkap saat dilakukan reka ulang kejadian.

Dimana lanjutnya, rekonstruksi peristiwa tersebut juga disaksikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Gunung Mas.

“Rekonstruksi ini tujuannya untuk menjadi gambaran bagi JPU, dan pengacara tersangka, supaya untuk mengetahui lebih jelas, terhadap kronologis perkara pembunuhan itu,” ucap Fedrick Liano.

Terlebih lagi, kata dia, dengan adanya rekonstruksi tersebut merupakan salah satu kelengkapan administrasi penyidik, artinya berkas perkaranya dapat segera dapat dilimpahkan untuk tahapan yang pertama.

“Ini tahapan pertama yang kita lakukan, kemudian untuk penyidik juga bagian dari salah satu kelengkapan administrasi penyidikan, terhadap berkas perkara, supaya segera kita dilimpahkan ke JPU,” tandasnya.

Sementara, tersangka Berdie alias Bontang mengatakan, bahwa dirinya mengaku bersalah atas apa yang dilakukannya.

Perbuatan itu lanjutnya, lantaran korban sering mengancaman istrinya sendiri. Sehingga, ia tidak tahan dengan sikap kakak iparnya yang selalu kasar terhadap saudarinya.

“Saya mengaku menyesal atas perbuatan yang saya lakukan ini, akan tetapi saat itu saya khilaf. Namun, karena ipar saya setiap ada masalah selalu mengacam istrinya yang merupakan saudara kandung saya,” sesalnya.

BACA JUGA : Duel Berdarah Kakak Beradik, Satu Nyawa Melayang

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Tumbang Rahuya, Kabupaten Gunung Mas, Kamis (2/9/2021) lalu. (nya/cen)