PURUK CAHU – Rencana pembangunan Huma Betang dengan menilai anggaran Rp 20 miliar, disebut-sebut “melukai hati” masyarakat.
Hal itu, disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Murung Raya (Mura) asal Partai Amanat Nasional (PAN), Akhmad Tafruji.
Ia mengatakan, bahwa wacana yang saat ini masih dilakukan sosialisasi dan uji publik oleh pemerintah daerah tersebut jika terealisasi akan menyakiti hati masyarakat.
“Saya orang pertama yang akan menentang usulan ataupun rencana tersebut, jika nanti di bahas di DPRD. Karena hal tersebut sangat tidak realistis dan tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat,” kata legislator asal Dapil I ini saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (8/9/2021) malam.
Pasalnya saat ini, masih ada beberapa kebutuhan pokok masyarakat yang belum bisa disiapkan secara merata dan berkelanjutan khususnya kebutuhan air bersih oleh pemerintah daerah, akibat minimnya sumber air bersih.
“Tahun lalu saat saya masih di komisi III dan bermitra dengan pihak PDAM kita telah bersama sama mendorong pemerintah daerah melalui dinas teknis untuk melakukan kajian serta perencanaan teknis untuk pembangunan sarana dan prasarana baru pengolahan air bersih yang diambil dari DAS Barito, sehingga diyakini mampu melayani kebutuhan beberapa wilayah yang saat ini belum bisa terlayani dengan baik oleh pihak PDAM. Kalo tidak salah dengan perkiraan memakan anggaran lebih kurang Rp 27 miliar saat itu,” ujar Ketua Komisi III DPRD Murung Raya ini lagi.
Selain itu, Tafruji, juga menambahkan selain belum meratanya pendistribusian air bersih ini, saat ini juga banyak ditemukan dan dikeluhkan masyarakat terkait kondisi infrastruktur jalan cor beton yang perlu ditingkatkan hingga ke proses pengaspalan.
“Kita bisa melihat langsung dilapangan baik jalan dalam kota yang kondisinya sangat minim perawatan, hingga kondisi jalan cor beton penghubung ke beberapa kecamatan yang mulai rusak akibat lambannya proses pengaspalan. Bukan hanya itu kita ketahui bersama cukup banyak kondisi bangunan yang pengerjaannya beberapa tahun lalu perlu dituntaskan karena tidak sedikit anggaran yang sudah digunakan, agar nantinya tidak terkesan menjadi proyek mangkrak,” bebernya lagi.
BACA JUGA : Pembangunan Huma Betang Terbesar, Terunik, Terindah, Tafruji: Tidak Realistis!
Sehingga menurutnya, jika hal tersebut akhirnya tidak disentuh oleh pemerintah daerah maka, sangat menyakiti hati masyarakat. “Selaku wakil rakyat dan yang memiliki fungsi pengawasan, tentunya saya terutama dan bersama kawan kawan lain di DPRD berharap rencana tersebut (Pembangunan Huma Betang,red) bisa dipertimbangkan kembali untuk direalisasikan,” pungkasnya. (udi/cen)