fbpx

Dishut Anggarkan Rp 80 Miliar untuk Pencegahan Karhutla

dishut
Kadishut Provinsi Kalteng, Agustan Saining saat diwawancarai awak media, Selasa (6/8/24). FOTO: IFA

PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau, sejumlah kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng) diperkirakan akan menghadapi risiko tinggi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalteng, Agustan Saining, mengungkapkan bahwa wilayah kabupaten seperti Barito Selatan, Pulang Pisau, Palangka Raya, Katingan, dan Kotawaringin Barat berada dalam zona rawan karhutla.

Dalam upaya mitigasi dan penanggulangan karhutla, Dishut telah mengalokasikan dana sebesar Rp 80 miliar. Anggaran ini direncanakan akan digunakan untuk memperkuat armada pencegahan kebakaran, termasuk kelompok masyarakat yang aktif dalam upaya pemadaman api.

“Kami juga merencanakan kerja sama dengan pemerintah kabupaten, khususnya Pulang Pisau dan Katingan, untuk tahun 2024 ini. Namun, kami masih menunggu arahan dari gubernur dan wakil gubernur terkait pelaksanaannya,” jelas Agustan Saining, Selasa (6/8/24).

Agustan menambahkan, upaya pencegahan karhutla di Kalteng telah dimulai sejak awal tahun dengan melakukan patroli rutin. Sejak April lalu, tim pencegahan telah melaksanakan patroli dan sekarang memasuki fase pemadaman langsung di daerah-daerah dengan titik api. Beberapa lokasi yang menjadi perhatian termasuk Sebangau, Jalan Tjilik Riwut, dan lingkar luar.

“Rata-rata yang terbakar bukan merupakan kawasan hutan, namun tim pencegahan tetap berkomitmen untuk membantu pemadaman di seluruh wilayah, baik itu kawasan hutan maupun non-hutan.”

Meskipun banyak area yang terbakar adalah lahan-lahan yang dikelola masyarakat, hingga saat ini penyebab pasti kebakaran belum dapat dipastikan.

“Kami belum mengetahui dengan pasti apakah kebakaran ini disengaja atau tidak, karena sebagian besar lahan yang terbakar adalah area yang dikelola oleh masyarakat,” terangnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng terus berupaya keras untuk mengurangi dampak karhutla dengan berbagai strategi dan alokasi anggaran yang memadai. Koordinasi antara pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat memperkuat pencegahan dan penanganan kebakaran selama musim kemarau ini.

“Dengan langkah-langkah preventif yang sedang dilaksanakan dan dukungan anggaran yang signifikan, diharapkan dampak karhutla di Kalteng dapat diminimalkan, dan bencana kebakaran dapat ditangani dengan lebih efektif,” tandasnya. (ifa/cen)