PALANGKA RAYA – Bawaslu Kota Palangka Raya, akan mengawasi aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di media sosial berkaitan dengan proses pemilu 2024.
Ketua Bawaslu Kota Palangka Raya Endrawati, mengatakan saat ini pihaknya juga sudah menyurati Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kota, Polresta Palangka Raya danKetua Bawaslu Palangka Raya, Endrawati Kodim 1016/Plk terkait netralitas pada pemilu nanti.
“Pengawasan ASN, TNI-Polri netralitas pada proses Pemilu 2024 tentunya ada yang secara langsung dengan cara ke lapangan dan tidak langsung melalui media sosial,” kata Endrawati.
Dia menegaskan, pada ASN bukan hanya PNS saja yang akan dipantau aktivitasnya sehari-hari pada gelaran pemilu yang saat ini sudah masuk dalam tahapan prosesnya. Tenaga honorer dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang digaji menggunakan anggaran pemerintah dilarang untuk melakukan ikut kampanye.
“Maka dari itu mereka kalau berfoto dengan caleg jangan ikut mengacungkan simbol karena itu dilarang. Larangan itu juga termasuk untuk mereka tenaga honorer dan PPPK yang berada di instansi milik pemerintah,” bebernya.
Endrawati mengungkapkan, terkait apabila nantinya ada ASN yang melakukan pelanggaran baik secara langsung ataupun melalui dunia maya, maka yang bersangkutan akan dilakukan pemeriksaan.
Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk mengklarifikasi terkait tuduhan yang nantinya disangkakan kepada oknum-oknum ASN dan TNI-Polri, jadi apakah perbuatannya itu benar atau tidak akan diketahui.
“Kalau mengenai sanksi bukan kami yang memberikan, melainkan kami hanya merekomendasikan saja ke instansi terkait dan instansi terkait lah nantinya yang akan memberikan sanksi sesuai kadar kesalahan oknum tersebut,” bebernya.
Sebelum mengakhiri perbincangannya dengan wartawan, Endrawati juga menegaskan misalnya ada suaminya seorang ASN namun istrinya menjadi caleg ketika kampanye maka suaminya ketika ikut berkampanye wajib cuti.
“Ya harus cuti mereka, ketika kampanye bersama istrinya yang bersangkutan tidak boleh mengacungkan simbol apapun dan hanya diam saja,” demikian Endrawati. (ant/cen)
BACA JUGA: Kompleks Pasar Jumat Mandomai Berkobar