Yansen Binti: Ibu Beratribut Loreng Orasi Depan Kantor Gubernur Bukan Anggota Hipakad

hipakad
Ketua Hipakad Kalteng, Yansen Alison Binti, menunjukkan foto ibu-ibu mengenakan atribut Hipakad yang melakukan orasi di depan Kantor Gubernur Kalteng, beberapa waktu lalu. Foto:Ardo

PALANGKARAYA – Himpunan Putra Putri TNI Angkatan Darat (Hipakad) Kalteng membantah adanya keterkaitan organisasinya dengan seorang ibu-ibu yang memakai atribut Hipakad dan turut serta dalam aksi Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM) di Kantor Gubernur Kalteng, Senin (14/11/2022) lalu.

Ketua Hipakad Kalteng, Yansen Alison Binti, menyebutkan keberadaan seorang ibu beratribut loreng yang sempat memimpin orasi tersebut bukan dari Himpunan Putra Putri TNI AD.

“Keberadaan ibu bernama Diana Ningsih ini kami tidak mengetahui awalnya bagaimana, tidak menyuruh dan yang bersangkutan bukan anggota kami,” kata Yansen, Selasa (15/11/2022).

Klarifikasi yang dibeberkan oleh Yansen itu buntut dari teguran dari pembina yang mengetahui adanya penggunaan atribut Hipakad dalam aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di halaman kantor Gubernur Kalteng.

“Penggunaan atribut ini hanya dikhususkan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu dan tidak terlibat yang sifatnya politik. Serta dengan syarat hanya anggota Hipakad yang boleh memakai atribut tersebut,” ujarnya.

Yansen juga mengaku kecolongan terkait adanya oknum yang memakai atribut Hipakad, karena aksi orasi tersebut tanpa sepengetahuan pihaknya.

“Saya nyatakan bahwa organisasi Hipakad tidak memperintahkan anggota untuk ikut kegiatan itu. Hal-hal prinsip harus sepengetahuan kami, kami minta kepada yang berangkutan jangan mengenakan atribut apabila bersifat politik,” tegasnya.

Mengenai atribut tersebut, seluruh anak TNI AD memang diperkenankan ikut dalam organisasi Hipakad. Bersifat kekeluargaan putra-putri keluarga TNI dan satu prinsip komando dibawah pembinaan KSAD.

“Kami masih memilah dan masih diajukan ke tingkat provinsi. Yang berangkutan merupakan anak veteran dan pada prosesnya membeli baju dan akhirnya disalahgunakan pada kegiatan demo kemarin,” katanya.

Mengenai aksi demonstrasi, tanpa mengurangi rasa hormat aspirasi massa, namun dirinya menyayangkan di Kalteng tidak ada demo yang anarkis karena kami ada Falsafah Huma Betang. (rdo/cen)

BACA JUGA : Demo Gubernur Kalteng Berakhir Ricuh Antara Mahasiswa dan Aparat

BACA JUGA : Kepala Satpol PP Berdalih Tak Sengaja Injak Kepala Mahasiswa saat Aksi Berlangsung Keos

BACA JUGA : Polisi Lebih Humanis, Satpol PP Dinilai Represif

BACA JUGA : Dua Aparat Satpol PP Korban Kericuhan Demo Gubernur Kalteng Melapor ke Polisi