PALANGKARAYA – Sejumlah spekulasi mengenai pelarian pelaku serta alat bukti pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) di Gang Kamboja, Jalan Cempaka, Kota Palangkaraya, masih diusut oleh kepolisian.
Peristiwa berdarah pada Jumat (23/09/2022) pukul 23.00 WIB, masih menyimpan misteri. Belasan saksi sudah diperiksa mengenai kasus yang membunuh Ahmad Yendianor (46) dan Fatmawati (45) itu.
Keterangan satu saksi kunci yakni anak korban masih belum juga menemui titik terang. Tim gabungan dari Satreskrim Polresta Palangkaraya, Ditreskrimum Polda Kalteng dan Intelmob Satbrimobda juga masih berupaya mengumpulkan sejumlah petunjuk.
Sepekan berjalan, tepatnya Jumat (30/09/2022). Polisi kembali melakukan penelusuran dan mencari alat bukti yang digunakan pelaku membunuh korban.
Penyisiran dilakukan anggota pada area yang dicurigai menjadi tempat dibuangnya alat bukti senjata tajam tersebut. Polisi melakukan penyisiran di semak-semak belukar area belakang rumah tetangga korban.
Hal tersebut juga merujuk pada pelarian MY (17) anak pasutri yang kabur setelah melihat orang tuanya dihabisi oleh pria tak dikenal. Sebelum ke rumah Kilat, warga yang didatangi MY saat peristiwa itu, ia kabur dengan menjebol tembok pagar sebelah belakang samping kiri rumahnya.
“Dua balok (tembok pagar) yang jebol sudah lama tapi setelah kejadian kemarin satu balok lagi jatuh karena dijebolnya,” kata tetangga korban.
Pilihan kabur melalui belakang itu dilakukan MY, karena terdapat sejumlah rumah warga yang ditinggali. Namun, ia mungkin cenderung memikirkan lari rumah Kilat. Dimana, ia melintasi sebuah rumah tetangga yang lebih dekat dan tak memilih jalur Gang Kamboja yang lebih rapat pemukimannya.
Setelah kabur, menurut informasi MY sempat diikuti dan diintai oleh pelaku saat melaporkan kejadian itu kepada tetangganya. Namun, tak lama kondisi pun kembali aman setelah warga berkumpul dan pihak keamanan datang ke tempat kejadian.
Kembali ke malam tersebut, tetangga korban Nur, mengaku tak mendengar suara langkah kaki ataupun teriakan apapun. Mungkin itu karena hujan juga cukup deras ketika kejadian.
“Kalau suara-suara gak ada, baru tau waktu warga mengetuk rumah, itupun MY sudah dibawa,” kata Nur.
Nur menjelaskan, bahwa MY kabur melalui belakang. Bukan ke rumahnya yang berada persis ditempat kejadian.
“Teriak aja enggak. Kalau teriak pasti tau soalnya masih bangun,” katanya.
Hingga saat ini, kepolisian masih memburu pelaku beserta alat bukti pembunuhan pasutri tersebut. Para tetangga korban juga berharap pelaku cepat ditemukan.
Sementara berdasarkan pantauan dilokasi, opsi pelarian pertama, pelaku kabur secara terang-terangan di Gang Kamboja, yang mengarah Jalan Cempaka dan Anggrek.
Opsi kedua dapat melalui tembok sisi kiri Rumah Sakit Advent yang sedang dalam pembangunan. Jalan yang masih semak-semak dan rawa ini dapat tembus ke Jalan Cempaka dan Jalan Diponergoro.
Ketiga, pelaku bisa saja lari mengikuti jalur pelarian MY melapor. Dimana harus melalui pagar seng di samping rumah tetangga korban (sebelah belakang rumah korban) yang memiliki celah dan tembus juga di rumah Kilat.
Pelarian tersebut berakhir di Jalan Kenanga tepatnya sebuah gang buntu di depan Gues House Kencana 2.
Tiga opsi jalan tersebut masih diprediksi pantaran minimnya alat bukti kamera pengintai yang ada di seputaran lokasi. Sementara itu, pihak kepolisian masih berkomitmen penuh mengungkap kasus pembunuhan yang menewaskan pasutri tersebut. (rdo/cen)
BACA JUGA : Polisi Curigai Dua Orang Pelaku Pembunuhan Pasutri di Gang Kamboja
BACA JUGA : Polisi Kejar Pembunuh Pasutri di Gang Kamboja, Delapan Saksi Sudah Dimintai Keterangan
BACA JUGA : Pasutri di Palangkaraya Tewas Dibacok
BACA JUGA : DAD Kalteng Desak Pengungkapan Kasus Pembunuhan Pasutri di Gang Kamboja