PANGKALAN BUN – Masyarakat di bantaran Sungai Arut, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), digegerkan dengan adanya seorang bocah yang dibawa oleh seekor buaya besar.
“Awalnya korban ini berenang bersama teman-temannya, namun pada saat berenang korban tenggelam dan munculnya korban ini posisi sudah berada dalam terkaman buaya,” ucap Diva salah seorang warga yang ikut menyaksikan pencarian terhadap korban, Sabtu (25/11/2023).
Dalam kejadian ini personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas dan Polair Polres Kobar serta masyarakat setempat terus melakukan pencarian terhadap korban tersebut.
Kepala BPBD Kotawaringin Barat (Kobar), Syahruni, mengatakan menurut dari alat deteksi milik Basarnas yang digunakan pihaknya, buaya tersebut membawa jasad anak kecil hingga kedalaman delapan meter.
“Hasil dari alat deteksi Basarnas, buaya tersebut membawa jasad anak kecil ini sampai di kedalaman delapan meter,” ucapnya.
Setelah butuh waktu beberapa jam, dengan menggunakan berbagai cara dan alat yang ada, masyarakat dan juga petugas berhasil menangkap buaya tersebut.
Kemudian dilakukan pembedahan pada perut buaya tersebut. Namun ternyata hasilnya nihil. Korban yang diduga dimangsa buaya tersebut tidak berada di dalam perut buaya.
Sementara itu, setelah dilakukan pencarian sekitar 10 jam lamanya, akhirnya jasad Habil (10) korban disambar buaya ditemukan di Sungai Arut. Penemuannya tidak jauh dari lokasi kejadian.
Kondisinya dalam keadaan meninggal dunia dengan luka lubang di bagian perutnya. Saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan.
Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono, ikut berbelasungkawa kepada keluarga korban. Ucapan terima kasih kepada tim dan masyarakat yang terus berupaya melakukan pencarian sampai jenazahnya ditemukan.
Walaupun demikian kejadian ini harus menjadi pelajaran agar tidak lagi ada korban lainnya. Mengingat keberadaan buaya di sekitar Sungai Arut diduga masih ada. Sehingga perlu adanya imbauan terhadap masyarakat yang melakukan aktifitas disana.
“Kami turut berduka berduka cita yang mendalam atas kejadian ini. Kami juga terus melakukan upaya mitigasi terutama preemtif dan preventif,” katanya.
Bayu mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga keselamatan diri dan keluarganya. Agar berhati-hati saat melakukan aktifitas di sungai tersebut. Baik berenang, mandi hingga mencuci karena sangat berbahaya. Perlu adanya peran serta seluruh masyarakat dan tokoh sekitar agar dapat saling mengingatkan.
“Kami harapkan agar nantinya para orang tua di sekitar bantaran sungai selalu mengingatkan agar tidak berenang di sana. Karena ancaman buaya bisa terjadi kapan saja,” pungkasnya. (ant/son/kpg/cen)
BACA JUGA: Bapak Dua Anak Pamer Kemaluan Depan Rekan Kerja
BACA JUGA: Pengedar Sabu Gagal Transaksi Diciduk di Pinggir Jalan
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Pohon Bertumbangan Jalan Terhalang
BACA JUGA: Sarana Literasi Meningkatkan Pemahaman Ajaran Suci Weda
BACA JUGA: PLN Salurkan Bantuan Kelompok Budidaya Mandiri Lewat Program Electrifying Marine