Tak Direstui, Sakti Hati, Pemuda 19 Tahun Gantung Diri di WC

WC
Jenazah korban saat disemayamkan di rumah duka, Jumat (15/10/2021) malam. Foto: Ist.

PALANGKA RAYA – Dipicu cekcok dengan sang kekasih, seorang pemuda nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di WC umum.

Peristiwa itu terjadi di sebuah barak di Jalan Pangeran Samudera III, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Jumat (15/10/2021) sekitar pukul 17.15 WIB.

Pria yang nekat mengakhiri hidupnya itu adalah Muhammad Ryan Mashudi (19). Aksi nekatnya itu diduga karena terlibat pertengkaran dengan sang pacar. Keduanya diketahui telah menjalin hubungan selama tiga tahun.

Peristiwa tersebut membuat geger penghuni barak yang lain, hingga berhamburan keluar dari kamar baraknya masing-masing. Tidak berselang lama, petugas kepolisian dan relawan Emergency Response Palangka Raya (ERP)  mendatangi lokasi kejadian.

Kakek korban, Bardani (62), mengungkapkan korban pertama kali ditemukan oleh ibunya yang melihat ada tali memggantung di dalam WC.

“Setelah kami dobrak, korban dalam keadaan tergantung di dalam WC. Posisi lututnya menyentuh ke lantai,” katanya kepada ke awak media ketika berada di lokasi.

Lanjutnya, untuk penyebabnya sendiri ia tidak mengetahuinya. Korban ini dikenal sebagai orang yang tertutup. Kalaupun ada permasalahan, dirinya lebih baik diam dan enggan bercerita sekalipun itu terhadap keluarganya.

“Sebelum ditemukan meninggal dunia, beberapa waktu kemarin ini sempat main ke barak saya. Disitu ia baring sambil main handphone. Tetapi sejak Kamis (14/10/2021) siang, saya tidak ada melihatnya lagi,” terang kakek korban.

Sementara menurut keterangan dari teman terdekat korban, upaya nekat mengakhiri hidup dengan bunuh diri ini sudah pernah dilakukan oleh korban. Namun beruntungnya berhasil digagalkan.

“Iya dulu pernah coba (bunuh diri) tapi digagalkan teman-temannya,” kata Amy.

Dugaan sementara, tindakan yang berujung dengan tewasnya pemuda 19 tahun tersebut, diduga karena terlibat pertengkaran dengan kekasihnya.

Walaupun sudah menjalin hubungan spesial selama tiga tahun. Orang tua dari perempuan  sempat menolak dan tidak merestui anaknya berpacaran dengan korban.

Dari keterangan yang dihimpun, keduanya memang sempat terlibat perselisihan. Saat terjadinya cekcok, pihak perempuan sempat melontarkan kata-kata yang membuat korban sakit hati dan memutuskan untuk gantung diri.

“Dia juga sempat bilang ke pacarnya kalau dipastikan malam itu pacarnya gak akan bisa lihat dia (korban) lagi,” jelasnya.

Selanjutnya, jenazah korban dibawa relawan ERP menuju RSUD Doris Sylvanus guna dilakukan visum. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai kejadian tersebut. (rdo/cen)