KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas SE menuturkan, dari 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Katingan ini berdasarkan data sebanyak kurang lebih 17 ribu Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir. Bahkan, jalur Kasongan-Kereng Pangi terpaksa ditutup untuk sementara.
“Jika satu KK ada empat orang, berati sekitar sekitar 68 ribu jiwa yang terdampak banjir di Katingan,” ujarnya kepada wartawan saat meninjau banjir, Selasa (07/09/2021).
Untuk saat ini, lanjut Sakariyas, yang sangat urgen adalah menangani di lima kecamatan karena saat ini kondisinya memperikatinkan. Yakni, Pulau Malan, Tewang Sangalang Garing, Katingan Hilir, Tasik Payawan dan Kamipang.
“Seperti yang dekat saya di Tumbang Liting, Kecamatan Katingan Hilir. Selain itu, Tewang Kadamba, Luwuk Kiri dan Luwuk kanan. Lokasinya sangat rendah, tidak ada yempat yang tinggi,” sebutnya.
Menurut dia, itu yang sangat memperihatinkan kemana mengevakuasi warga yang terdampak banjir ini. Bupati mengimbau kepada masyarakat, baik yang hendak bepergian dari Palangka Raya ke Sampit dan sebaliknya, untuk sementara ini jangan atau ditunda dulu.
“Pasalnya ada jembatan atau gorong-gorong yang saat ini ambruk akibat banjir, di Jalan Tjilik Riwut Km. 15 arah Kasongan-Kereng Pangi. Termasuk pula di Km 1, arus airnya sangat deras. Jangankan sepeda motor, mobil pun tidak bisa lewat,” sebutnya.
Diakuinya, seperti di Km. 1 masih ada warga yang memilih bertahan di rumahnya. Ada ibu hamil dan anak kecil, serta bayi serta lanjut usia yang terkena stroke.
“Ini akan kita jemput semua untuk dibawa ke tempat pengungsian. Pakai mobil tidak bisa dilewati, sehingga mau tida mau ada lansia yang harus digendong,” imbuhnya.
Menurut Bupati, pemerintah daerah sudah membuka dapur umum di Gedung Salawah. Dapur umum lain, sebelumnya juga sudah ada. Tentunya, tidak mungkin masyarakat yang terdampak banjir yang datang ke dapur umum.
“Jadi setelah dimasak, langsung dibungkus dan didistribusikan ke masyarakat,” katanya.
Saat dini, banjir di wilayah hulu Kabupaten Katingan sudah mulai turun. Namun informasi terkini yang diterima Bupati, ada daerah di Pulau Malan air mulai naik lagi.
“Karena air naik, kita harus antsipasi di daerah bawah ini karena akan menerima kiriman air lagi. Untuk kerugian sampai saat ini masih belum bisa kita hitung,” terangnya.
Untuk bantuan sosial dari Provisni Kalimantan Tengah, sudah ada berupa 100 ton beras. Itu nantinya, akan didistibusikan ke masyarakat. Bupati memohon maaf, untuk saat ini tidak bisa memberikan bantuan sosial dalam bentuk paket ke masyarakat.
“Karena saya ada tanya ke warga, kalau diberi bantuan paket sembako, mereka juga tidak bisa masak. Artinya, kita harus membuat dapur umum tadi, setelah dimasak dan dikemas baru didistribusikan. Dengan catatan harus diawasi, jangan sampai dapur umum itu terkontaminasi,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolres Katingan AKBP Paulus Sonny Bhakti Wibowo, SH, SIK, MIK menuturkan, bahwa hingga siang hari kondisi air mengalami kenaikan dari satu 1 meter menjadi 1,1 meter terutama di sekitar gorong-gorong Km.15.
BACA JUGA : IRT jadi Korban Kedua Tewas Tersetrum saat Banjir di Katingan
“Ketinggian air sudah mencapai perut orang dewasa. Untuk sementara, mengamankan jalur Kasongan-Kereng Pangi dari Km. 1 hingga Km. 16 kondisinya sama sekali tidak bisa dilewati,” sebutnya.
Dia mengimbau kepada seluruh pengendara, untuk sementara waktu mengurungkan niat untuk menuju jika ingin bepergian dari arah Sampit menuju Kasongan dan sebaliknya.
“Untuk sementara, jalan ditutup guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya. (ndi/cen)