PULANG PISAU – Acara Deklarasi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Willy Midel Yoseph-Habib Ismail Bin Yahya, di gedung pertemuan umum (GPU) Handep Hapakat Pulang Pisau, Senin (16/9) sore dihadiri ratusan massa simpatisan dari partai koalisi Nasdem, PKB dan PBB.
Acara Deklarasi Willy-Habib di Kabupaten Pulang Pisau dihadiri Ketua Tim Pemenangan Willy-Habib, yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Partai NasDem Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh dan petinggi partai koalisi PKB dan PBB dan calon wakil gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya.
Dalam orasinya, Tim Pemenangan Willy-Habib, Faridawaty Darland Atjeh, mengajak masyarakat simpatisan dan para kader untuk tidak ragu mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng, Willy-Habib pada Pilkada Kalteng 2024 tanggal 27 November mendatang.
“Saya mengajak semua yang hadir untuk mendukung perubahan di Kalteng dengan tidak ragu mendukung Willy-Habib pada Pilkada Kalteng 2024 tanggal 27 November mendatang,” ucapnya.
Sementara calon wakil gubernur Kalteng, Habib Ismail Bin Yahya berharap masyarakat percaya dengan Willy-Habib.
“Percaya, bahwa Willy-Habib dengan pengalaman-pengalamannya yang sudah ada, dimana Willy sudah dua kali menjabat sebagai bupati, dua kali menjadi anggota DPR RI,” tegasnya.
“Saya juga sudah pernah menjadi wakil gubernur, pernah menjadi gubernur walaupun cuma menjabat 3 bulan, dan pernah menjadi anggota DPRD di provinsi dan pernah berkarya di Senayan sebagai DPD RI, ” pungkasnya.
Habib yakin bahwa dengan pengalaman-pengalamannya di dunia pemerintah, baik itu legislatif dan eksekutif kami mampu menjadikan Kalteng ini lebih HARMONIS, yaitu lebih harati, pintar, amanah, religius, maju, optimis, nasionalis indah.
“Insya Allah andaikata masyarakat percaya dan memberikan amanah kepada kami kita akan mewujudkan Kalteng yang lebih maju dan sejahtera secara keseluruhan,” tukasnya.
Habib juga menyampaikan pesan penting dari Ketua Umum DPP PKB andaikata ada yang main mata dari kader-kader PKB, anggota DPRD maupun bukan, maka akan dijatuhkan sanksi yang sangat tegas.
“Kalau anggota DPR akan PAW, dan kalau bukan DPR mungkin akan dipecat dari kader,” tegasnya. (ung/cen)