PALANGKA RAYA – Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, mengungkapkan bahwa inflasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) menunjukkan penurunan dalam beberapa minggu terakhir. Menurut data terbaru, baik inflasi Year-on-Year (Y-o-Y) maupun Month-to-Month (M-to-M) menunjukkan tren penurunan yang positif.
Dia menjelaskan bahwa beberapa komoditas utama mengalami deflasi, termasuk cabai, tomat, dan ayam. Data terkini menunjukkan bahwa inflasi turun ke angka 1,81 persen, sementara deflasi di Kota Palangka Raya tercatat sebesar 0,41 persen.
“Kami saat ini lebih fokus untuk menjaga agar harga-harga yang sudah turun atau stabil tidak mengalami kenaikan yang signifikan,” ujar Hera saat diwawancarai awak media usai menghadiri pembukaan bazar murah serentak, Sabtu (3/8/24).
Dia menekankan pentingnya pengawasan terhadap harga minyak dan beras, dua komoditas penting yang memiliki potensi dampak besar terhadap inflasi.
Hera menambahkan, potensi kenaikan harga minyak perlu diwaspadai karena kesalahan dalam penanganannya bisa menyebabkan lonjakan harga. Oleh karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan pasokan minyak tetap stabil.
“Kami juga memantau harga beras secara ketat, meskipun di daerah lain harga beras mulai meningkat, Kota Palangka Raya saat ini masih dalam kondisi aman,” jelasnya.
Dengan situasi inflasi yang terkendali, Hera Nugrahayu mengungkapkan bahwa program-program lainnya akan dilanjutkan sesuai rencana sambil terus memantau dan menjaga stabilitas harga barang dan kebutuhan pokok di kota tersebut.
“Stabilitas harga adalah prioritas utama kami. Kami berkomitmen untuk menjaga kondisi ini agar tidak berubah dan berusaha mencegah lonjakan harga yang bisa mempengaruhi daya beli masyarakat,” tambahnya.
Pihak pemerintah kota (pemko) akan terus berupaya untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan meminimalisir dampak inflasi terhadap masyarakat, sembari melaksanakan program-program lain yang sudah direncanakan.
“Dengan langkah-langkah proaktif ini, diharapkan Kota Palangka Raya dapat tetap menghadapi tantangan ekonomi dengan kesiapan dan ketahanan yang baik,” tandasnya. (ifa)
