PALANGKA RAYA – Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menyampaikan perkembangan terkini kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Kalteng.
Kepala Pelaksana BPBPK Kalteng, Ahmad Toyib, mengatakan bahwa berdasarkan grafik titik hotspot, kejadian dan luasan kebakaran hutan dan lahan sampai 30 Juli 2024 terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
“Hal ini menunjukkan bahwa jumlah titik hotspot ada 409 titik, kejadian karhutla sebanyak 118 kejadian dan luasan kejadian kebakaran hutan dan lahan seluas 290,45 hektare,” ujarnya, Rabu (31/7/24).
Peningkatan signifikan ini, dikatakan Toyib, menunjukkan adanya peningkatan pada jumlah titik hotspot. Kejadian dan luasankebakaran hutan dan lahan, apabila dibandingkan pada bulan Juni 2024 yang menunjukkan titik hotspot ada 45 titik, kebakaran hutan dan lahan ada sembilan kejadian dan luasan kejadian kebakaran hutan dan lahan seluas 10,74 hektare.
“Kemudian di Palangka Raya hotspot empat titik, kejadian karhutla 48 kejadian dan luasan kebakaran hutan dan lahan 12,11 hektare, di Kotawaringin Barat hotspot 16 titik, kejadian kebakaran hutan dan lahan 12 kejadian dan luasan kebakaran hutan dan lahan 13,64 hektare, di Kotawaringin Timur hotspot 102 titik, kejadian karhutla 15 kejadian dan luasan kebakaran hutan dan lahan 11,83 hektare, di Lamandau hotspot 119 titik, kejadiankebakaran hutan dan lahanempat kejadian dan luasan karhutla 2,57 hektare, di Murung Raya hotspot 21 titik, kejadian kebakaran hutan dan lahan lima kejadian dan luasan karhutla 7,82 hektare, di Pulang Pisau hotspot 42 titik, kejadian kebakaran hutan dan lahan 10 kejadian dan luasan karhutla 16,22 hektare di Seruyan hotspot 75 titik, satu kejadian kebakaran hutan dan lahan luasan 0,02 hektare dan di Sukamara hotspot 23 titik, kejadian kebakaran hutan dan lahan tujuh kejadian dan luasan karhutla 161,34 hektare,” bebernya.
Sementara diungkapnya, puncak musim kemarau ada pada bulan Agustus. Toyib mengimbau, agar pos lapangan, posko satgas pengendalian karhutla BPBD kabupaten dan kota tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian karhutla.
“Giatkan sosialisasi dan edukasi secara humanis, giatkan patroli ke daerah-daerah rawan terjadinya karhutla dan lakukan pemadaman dini,” tandasnya. (ifa/cen)