PANGKALAN BUN – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai melanda di daerah pesisir Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Masuknya musim kemarau pada awal Juli, sejumlah titik api bermunculan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Syahruni melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Martogi Siallagan, melaporkan dalam tiga hari berturut-turut, personel BPBD telah menangani pemadaman karhutla di wilayah Kecamatan Kumai. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kobar dan personel gabungan dari beberapa instansi saling berjibaku memadamkan kobaran api.
“Dalam 3 hari total lahan terbakar 7 hektare di Jalan Juhar dan Jalan Holing RT 01, Desa Kubu, Kecamatan Kumai. Titik api mulai muncul sejak Kamis (18/7) malam pukul 22.25 WIB,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (22/7/2024).
Martogi mengatakan, kemunculan awal titik api tersebut diterima dari laporan personel Masyarakat Peduli Api (MPA). Personel piket kemudian berkoordinasi dengan tim MPA Desa Kubu untuk koordinasi dan pemantauan.
“Setelah berkoordinasi, tim akhirnya segera menuju lokasi kejadian esok harinya. Usai melakukan pemadaman dan pendinginan, dalam perjalanan personel gabungan kembali menemukan lahan terbakar tidak jauh dari lokasi pertama,” jelasnya.
Martogi menerangkan, penanganan tersebut dilanjutkan hingga hari berikutnya lantaran kondisi sudah tidak memungkinkan. Sementara itu, di lokasi kedua, proses pemadaman turut mengalami kendala bagi personel gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, Huma singgah Itah, Tagana, KPHP, IAE, dan MPA Desa Kubu.
“Selain angin yang cukup kencang, di titik kedua di Jalan Holing sumber airnya sangat minim. Hingga tim harus mencari sumber air lain,” terangnya.
Walau demikian, kedua titik dinyatakan berhasil padam setelah upaya penanganan pada Minggu (21/7) kemarin.
Martogi mengajak kepada setiap elemen masyarakat maupun instansi untuk bisa berkoordinasi terkait pengawasan di wilayahnya dari kejadian karhutla.
“Tim patrol akan terus memantau perkembangan apakah masih berpotensi menyala kembali atau tidak,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Pahrul Laji mengutarakan pihaknya sejak jauh hari memberikan publikasi dan sosialisasi Karhutla. Diantaranya berupa pemasangan baliho himbauan larangan membuka lahan dengan membakar dan tersebar di lokasi yang sering terjadi Karhutla.
BPBD Kobar selama ini telah mensosialisasikan dalam kegiatan pertemuan bertajuk Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana di beberapa Desa dan Kelurahan.
“Tinggal koordinasi berkelanjutan dengan tiap perangkat daerah untuk pengawasan wilayah. Untuk peta risiko bencana juga sudah disusun agar mengantisipasi dan meminimalisir kejadian Karhutla,” tandasnya demikian. (fit)