fbpx

Caleg Gerindra Ngamuk di Rapat Pleno

Caleg
PROTES: Caleg Partai Gerindra, Setiawan atau kerap disapa Iwan Obo, tiba-tiba mengamuk dan melakukan protes keras di kegiatan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di wilayah Kecamatan Jekan Raya, Kamis (29/2/2024) dini hari. FOTO: Tangkapan Layar Video

PALANGKA RAYA – Caleg Partai Gerindra, Setiawan atau kerap disapa Iwan Obo, tiba-tiba mengamuk dan melakukan protes keras di kegiatan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di wilayah Kecamatan Jekan Raya, Kamis (29/2/2024) dini hari.

BACA JUGA: LSR LPMT Gelar Aksi, Serukan Damai Pasca Pemilu

Kemarahan caleg dari Partai Gerindra daerah pemilihan (Dapil) I Kota Palangka Raya, terekam dalam sebuah video amatir dan tersebar di sejumlah grup WhatsApp.
Kemarahan Iwan meledak dipicu lantaran suaranya diduga hilang. Hal ini terjadi usai ada protes dari seorang saksi yang merupakan istri salah seorang caleg dari partai dan dapil yang sama dengan dirinya.
“Saya dikabarkan awalnya untuk suara perolehan itu sebanyak delapan ratusan, namun ada protes dilakukan oleh saksi dari dalam partai saya, dan juga kebetulan saksi partai ini adalah istri dari caleg nomor satu di dalam partai saya, dalam internal partai pun tidak ada kenetralan dalam kepengurusan saksi-saksinya,” ungkap Iwan.

Seusai diprotes, dibukakan pada C1 dan dilakukan hitung ulang. Namun suaranya malah berkurang dan justru merugikan dirinya. Inilah menjadi penyebab Iwan Obo tidak terima sehingga melakukan protes keras.

Ia menyebutkan, perolehan suaranya awalnya mencapai 858 suara, namun setelah diprotes oleh istri dari salah satu caleg tersebut perolehan suaranya hilang dan menjadi 496 suara.

“Ketika rapat pleno diadakan dan mau ditetapkan, mereka meminta ada perubahan dalam angka suara ini, ini yang membuat saya protes dan ribut,” ujarnya.

Sebagai kader partai Gerindra, kata Iwan, ia tidak mempunyai saksi di tingkat kecamatan. Pada awalnya, dirinya memercayakan dengan saksi di internal partai. Namun kenyataannya, Iwan menuding bahwa di tubuh partai Gerindra ini tidak terlihat netral. Berdasarkan kenyataan bahwa saksi merupakan istri dari salah seorang caleg.

“Bagaimana mau netral kalau saksi dari kecamatan itu saksi (istri caleg nomor satu) bukan dari internal partai,” ungkapnya.

Setiawan mengaku akan mengawal proses perhitungan suara sampai ke tingkat kabupaten/kota. Selain itu, dirinya berencana akan mengajukan protes ke DPD Partai Gerindra Kalteng.

“Yang pertama saya akan melakukan protes ke tingkat DPD, memprotes perkara ini karena ini kan perkara internal, saya juga akan ke Bawaslu untuk protes terkait suara yang tiba-tiba berubah. Tapi saya akan lihat dulu hasil pleno di tingkat kabupaten/kota,” tambahnya.

Iwan menjelaskan, protes ke DPD Gerindra Kalteng itu dilakukan untuk memastikan bahwa saksi yang dipilih jangan yang tidak netral. Melainkan harus saksi yang netral untuk mengawal proses perhitungan suara tersebut

“Mungkin kami juga menyiapkan langkah-langkah untuk melaporkan ke Bawaslu terkait ini, karena kita belum melihat finalisasi suara. Kalau memang ini merugikan saya, saya akan bawa ke ranah Mahkamah Konstitusi,” pungkasnya tampak geram dengan kondisi yang dialaminya. (ihz/cen)

Writer: KaltengokeEditor: Admin2