NANGA BULIK–Meski pemungutan suara di Pemilu 2024 telah dilaksanakan. Namun petugas harus tetap berjibaku untuk memulangkan logistik pemilu dengan kondisi geografis Provinsi Kalteng yang melintang sejumlah sungai. Salah satunya di wilayah Kabupaten Lamandau.
BACA JUGA: 4 Warga Riau Nyoblos di Kotim
Seperti yang dilakukan petugas saat membawa kembali kotak suara hasil pemungutan suara di Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau. Petugas harus melalui jalur darat yang licin (saat hari hujan) dan sungai dengan aliran yang deras.
Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, mengatakan para anggota TNI dan Polri juga anggota TPS harus berjibaku selama kurang lebih 3 sampai 4 jam untuk memulangkan kotak suara dari desa di pelosok untuk sampai ke aula Kecamatan Batang Kawa.
“Kita terus memonitor perkembangan anggota dalam pengawalan surat suara, informasi yang didapat sekarang, mereka harus menyusuri jalan berbukit yang licin dan aliran sungai yang deras dengan medan yang berat untuk sampai ke tujuan (Tempat kumpulnya kotak suara).” ucapnya
Bronto menjelaskan, untuk lokasi TPS itu berada di Desa Jemuat, dan Desa Kina, yang mendekati Perbatasan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Kecamatan Batang Kawa. Beruntung, kondisi cuaca saat ini sedang cerah, hingga memudahkan perjalanan mereka.
Bronto sendiri merunutkan, di Kecamatan Batang yang diketahui ada enam desa yang susah dilalui, yakni Desa Benakitan, Desa Liku, Desa Mengkalang, Desa Karang Mas, Desa Kina (jalur sungai), Desa Jemuat (jalur sungai). Dari perkembangan laporan, anggota terkendala hujan deras, jalan tanah naik turun, licin.
“Ada tiga TPS yang pendistribusiannya gunakan jalur darat kemudian di lansir ke kelotok atau lewat jalur air yaitu Desa Jemuat, Desa Kina, dan Desa Karang Mas,” ucapnya.
Bronto juga mengungkapkan, anggota harus dikawal oleh warga setempat yang mengetahui sisi Riam (Batu) yang berbeda di sungai untuk keamanan logistik Pemilu ke Kecamatan Batang Kawa dan mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian, TNI, dan KPU.
“Tentunya rombongan harus kehujanan, dan kita beruntung air hujan tidak merusak logistik surat suara,” pungkasnya. (ihz/cen)