Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau (Pulpis), Hj Nunu Andriani bersama Ketua DPRD Kabupaten Pulang Pisau, H Ahmad Rifai mendampingi Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, melakukan Gerakan Tanam Padi Bersama Dalam Rangka Penanganan Inflasi di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (11/12/2023).
BACA JUGA: Kocar-kacir, Aksi Tawuran Remaja Digagalkan
“saya mewakili Menteri Pertanian hadir di acara Gerakan Tanam Padi dalam rangka Pengendalian Inflasi di Kabupaten Pulang Pisau ini menyampaikan terimakasih kepada Pj Bupati, Ketua DPRD, Dandim, Polres Pulang Pisau dan Kejaksaan Negeri Pulang Pisau dan semua pihak. Kami mengapresiasi kegiatan ini dalam rangka solusi masalah ekonomi, ” kata Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi kepada sejumlah awak media usai acara Gerakan Tanam Padi Bersama Dalam Rangka Penanganan Inflasi di Desa Pantik Kecamatan Pandih Batu, Senin (11/12).
BACA JUGA: Natal Momen Tingkatkan Solidaritas
Dikatakan Suwandi, bahwa kegiatan ini merupakan program berkelanjutan yang dulu telah dibangun oleh Kementrian Pertanian melalui program Serasi dengan luasan 9 ribu hektar di Kabupaten Pulang Pisau, dan sekarang ini kita lanjutkan, bahkan pesan bapak Menteri program tersebut akan diperluas kembali.
Jangankan 15 ribu hectare, kata Suwandi, mau 20 ribu atau 25 ribu hektare akan direalisasikan.
“Tolong dihitung dan dibuatkan kalkulasi serta desain yang matang. Karena memang menjadi fokus untuk program tahun 2023 dan 2024 untuk mengejar peningkatan produksi, terutama produksi beras dan jagung. Kementan RI siap mensupport pengembangan program tersebut, ” tandasnya.
Suwandi menegaskan bahwa saya melihat Kabupaten Pulang Pisau memiliki potensi-potensi yang luar biasa. Dimana kata Suwandi, Kabupaten Pulang Pisau merupakan sentra padi kedua di Provinsi Kalimantan Tengah setelah Kabupaten Kapuas.
“Di Kabupaten Pulang Pisau sekarang ini terdapat 27 ribu hektar. Kalau ditambah 25 ribu hektar maka akan melipatgandakan produksi beras, dan secara otomatis melalui program intensifikasi yang ada dihatinya dapat meningkatkan indeks tanam yang satu menjadi dua kali tanam, dan yang dua kali menjadi tiga kali tanam dalam setahun, varietas padi sudah disiapkan,” pungkasnya.
“Kalau disini sudah disiapkan varietas lokal, yakni Siam cantik dan ini akan kita dorong dan kami juga sudah,” ucapnya.
Suwandi mengaku, siap mendorong dengan menyiapkan varietas unggul, untuk lahan rawa dengan varietas impara dan juga varietas-varietas hibrida yang sebagian sudah dikembangkan di Kabupaten Pulang Pisau.
“Dari sari sisi hilir tidak hanya menangani budidaya on farm saja, tetapi juga bagaimana menangani aspek hilir hingga pasar yang sudah ada rintisan kerjasama race to race termasuk penggilingan padi,” tegasnya.
Sementara Pj Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani menyampaikan, bahwa kunjungan Menteri Pertanian dalam hal ini diwakili Dirjen Ketahanan Pangan, Suwandi merupakan bentuk nyata dalam menaruh harapan besar pada Kabupaten Pulang Pisau untuk peningkatan Pembangunan pertanian di daerah yang berpotensi.
“Perlu saya kemukakan deskripsi umum pertanian Kabupaten Pulang Pisau yaitu dengan luas baku lahan seluas 15.000 hektar untuk luas tanam Okmar 2023 seluas 1.715 hektar sedangkan luas panen tahun 2023 kurang lebih 19.755 hektar, ” ucapnya.
Pj Bupati menyampaikan, bahwa luas kegiatan ekstensifikasi tahun 2021 kurang lebih 3.307 dari dari program food estate, Pemerintah daerah Kabupaten Pulang Pisau merespon dengan baik dan mendukung Program Strategis Nasional (Food Estate) dari Pusat, dengan mengoptimalkan lahan ekstensifikasi tahun 2021 melalui dana APBD 2023 ini Kabupaten Pulang Pisau melaksanakan kegiatan optimalisasi lahan seluas 140 hektare seperti saat sekarang ini.
” Mengingat Kabupaten Pulang Pisau merupakan lumbung pangan kedua di Provinsi Kalimantan Tengah, kegiatan ini juga salah satu upaya pemerintah daerah ikut andil dalam penanganan Inflasi khususnya beras, inflasi terutama di beras lokal dan beras pera, ” pungkasnya.
Pj Bupati menambahkan, bahwa kegiatan kita ini melaksanakan penanaman padi siam cantik yang merupakan salah satu upaya penanganan inflasi komoditas beras di Provinsi Kalimantan Tengah. (ung)