PALANGKA RAYA – Perempuan memiliki peran dalam meningkatkan demokrasi yang berkualitas. Kaum hawa ini pun dituntut terlibat dalam keterwakilannya di sejumlah Lembaga seperti di legislatif, eksekutif dan yudikatif.
BACA JUGA: Jukir Pemabuk Dibogem Warga
Hal itu disampaikan Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Suwanto.
BACA JUGA: Pelaku Penggelapan dan Penadah Motor Dibekuk Polisi
“Peran perempuan pada saat ini sudah kelihatan nyata dengan menempati posisi di lembaga pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan, bahkan pada lembaga legislatif pun sudah banyak yang mumpuni,” ucapnya saat menghadiri sosialisasi pendidikan politik untuk perempuan 2023 dalam rangka meningkatkan partisipasi perempuan dalam mensukseskan demokrasi, di aula RRI, Kota Palangka Raya, Kamis (7/12/2023).
BACA JUGA: 6.266 warga di Kapuas Tercatat Aktifkan Aplikasi IKD
Salah satu bentuk perwujudan demokrasi adalah pemilu dan pilkada yang pertama kali dilaksanakan secara serentak di Indonesia. Sebagaimana diamanatkan oleh UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
BACA JUGA: Musim Hujan Tiba, Ini Tips Listrik Aman dari PLN Jika Banjir Melanda
“Olehnya, kami mengajak seluruh organisasi perempuan dan aktivis untuk ikut aktif mengajak, memotivasi, mensosialisasikan, serta meningkatkan partisipasi pada pemilu dan pilkada serentak Tahun 2024. Dalam bentuk bersama-sama menjaga pelaksanaan pemilu yang jujur, adil, dan damai,” tuturnya.
Melalui kegiatan pendidikan politik perempuan ini, terangnya, ia berharap agar masyarakat mempunyai kecerdasan dalam politik.
Tidak hanya menjadi objek dalam pesta demokrasi. Namun menjadi subjek yang kritis dalam menentukan pilihan politik, sekaligus menjadi pendorong pendewasaan politik untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan kepentingan perorangan atau kelompok.
“Saya mengharapkan tokoh, aktivis perempuan, organisasi perempuan dan generasi muda untuk bersama-sama mensukseskan pesta demokrasi yang dilaksanakan serentak pada Tahun 2024,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala LPP RRI Palangka Raya, Dwi Korianingsih, mengatakan pendidikan politik ini bertujuan agar perempuan lebih menyadari bagaimana cara berpolitik dan untuk meningkatkan kesadaran perempuan terhadap proses berpolitik.
“Sedikit banyaknya perempuan harus melek dalam berpolitik. Keterlibatan perempuan dalam legislatif memang masih sangat kecil. Jadi kita harapkan dengan adanya kegiatan ini perempuan di Kalteng semakin melek dengan politik. Sebagai perempuan kita tidak saja terlalu asyik di rumah, dan asyik dengan anak-anak, seperti menanam bunga, berbelanja dan lain sebagainya,’’terangnya.
Selain itu, lanjutnya, pendidikan politik ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi politik perempuan, yaitu kemampuan untuk menganalisis dan memahami isu-isu politik serta kebijakan publik.
“Dengan literasi politik yang tinggi, perempuan dapat lebih kritis dalam mengevaluasi tindakan politik, memilih pemimpin yang mewakili nilai-nilai mereka, dan berkontribusi dalam proses pembuatan kebijakan,” pungkasnya. (ita/cen)