PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara virtual di Aula Jayang Tingang, Selasa (24/1).
Dalam Rakor ke-5 pada Januari ini, Tito mengatakan, bahwa angka inflasi nasional masih dalam kondisi yang cenderung stabil dan terkendali dengan nilai 5,51 persen per Desember 2022.
Dilaporkan oleh Plt. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI, Habibullah, kestabilan angka inflasi ini juga turut diikuti oleh potensi inflasi dari demand perayaan Imlek yang tidak menunjukkan pola khusus.
“Kota dengan dugaan potensi inflasi akibat demand perayaan Imlek tidak menunjukkan pola khusus, artinya perayaan Imlek tidak mendorong terjadinya kenaikan angka inflasi termasuk di daerah-daerah yang mayoritas merayakannya,” ungkapnya.
Namun demikian, disampaikan oleh Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapenas, I Gusti Ketut Astawa, perlunya mewaspadai sembilan komoditas pangan pokok dengan harga diatas HET diantaranya, beras premium, beras medium, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, gula, minyak goreng dan jagung.
Sementara itu, Wagub Edy Pratowo menyatakan perlunya antisipasi dalam tiga bulan kedepan yang mana bahwa inflasi di Kalteng telah berada diatas rata-rata nasional, yakni menyentuh di angka 6,32 persen. Menghadapi bulan ramadan dan perayaan Idul Fitri terdapat bahan pokok yang perlu diantisipasi seperti beras, cabe rawit dan bawan merah.
“Untuk ketersediaan beras, kita akan panen di bulan maret hingga April mendatang. Lokasi-lokasi food estate kita akan panen padi sehingga beras dapat terkendali, namun kita harus mempersiapkan penguatan cadangan pangan pemerintah daerah untuk stabilitas harga di daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Edy meminta kerja sama di lapangan antara TNI dan Satgas Pangan untuk memastikan ketersediaan stok pangan dari supply (penawaran) dan demand (permintaan).
“Kerja sama di lapangan baik TNI dan Satgas pangan dalam rangka menjaga stabilisasi harga harus tetap diupayakan Gerakan melalui pengadaan pasar penyeimbang, pasar murah, operasi pasar karena kedepan kita akan menghadapi bulan puasa dan perayaan hari raya Idul Fitri,” imbuhnya.
Ia mengimbau, kepada TNI agar melakukan Gerakan menanam Holtikultura untuk memenuhi kebutuhan barang pokok masyarakat tetap terjaga. Kerja sama dalam rangka stabilisasi harga ini juga perlu diperhatikan kepada Polri dan Kejaksaan.
“Untuk Polri diharapkan dapat mendampingi harga pasaran, sehingga tidak menimbulkan lonjakan atau terjadinya permainan kebijakan, menjaga kestabilan harga Bersama Satgas pangan. Dan kejaksaan agar dana BTT dapat didampingi dengan baik sehingga pendistribusian dapat tepat sasaran pada kepentingan,” tandasnya. (fit/*/cen)