Jadi Beban Orang Tua, Pemuda Tanggung di Kapuas Nekat Gantung Diri

gantung diri
Jasad korban saat dilakukan identifikasi dan olah TKP oleh petugas. Foto: Dok.Rekrim Polres Kapuas

KUALA KAPUAS – Pemuda tanggung berinisial MR (18) nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali. Korban ditemukan dalam keadaan tergantung di atas kasur rumahnya Gang 10, Jalan Kapten Piere Tendean, Nomor 07, RT. 20 Kelurahan Selat Hilir, Kecaman Selat, Kabupaten Kapuas, Rabu (23/11) pukul 17.15 WIB.

Kapolres Kapuas AKBP Qori Wicaksono melalui Kasat Reskrim Iptu Iyudi Hartonto membenarkan adanya peristiwa dugaan gantung diri tersebut. Korban ditemukan tergantung dengan seutas tali nilon dengan kondisi terikat di lehernya.

” Korban ditemukan tergantung dengan seutas tali nilon dengan kondisi terikat di lehernya,” ucap Iyudi Hartanto, Kamis (24/11/2022).

Sore itu, kata Iyudi, saksi bermama Habibah melihat kamar korban tertutup dan merasa khawatir sehinga saksi mengintip kamar tersebut.

“Ternyata melihat  korban dalam keadaan tergantung di atas kasur, ” ucapnya.

Kemudian, lanjut Iyudi, saksi memanggil suaminya Kamaludin yang merupakan ayah korban. Kemudian mendobrak pintu kemudian langsung memotong tali yang menggantung korban.

Iyudi mengatakan, setiba petugas di TKP, langaung melakukan olah TKP dan mendapati korban sudah berada di atas kasur dengan kondisi terikat di leher dengan tali nilon warna kuning yang sudah dipotong.

Iyudi memaparkan, bahwa tali yang diikat persis diatas tempat tidur/kasur yang terikat pada kayu balok rangka atas rumah.

“Saat kejadian pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam kamar, ditemukan kursi plastik warna cokelat di atas kasur, jarak dari ikatan tali paling atas sampai ke kasur 2,80 meter, panjang tali dari kayu sampai dengan leher korban 1,20 meter. Pada saat dilakukan pengukuran tubuh korban didapat tinggi korban 1,70 meter, ” tandasnya.

Adapun simpul yang menjerat pada leher korban, kata Iyudi, merupakan simpul hidup.

“Kemudian jasad dibawa menggunakan mobil ambulans ke RSUD Kapuas,” ucapnya.

Iyudi menambahkan, saat petugas identifikasi melakukan pemeriksaan, kondisi korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun luka. Namun, hanya ditemukan darah yang keluar dari hidung korban diakibatkan tidak mengalirnya aliran darah karena jeratan pada leher serta keluar buih dari mulut korban.

Sebelum ditemukan gantung diri lanjut, Iyudi, korban ada bertemu ayahnya sekitar jam 16.00 WIB dan ingin meminjam sepeda motor namun tidak diperbolehkan, karena takut korban pulang dalam keadaan mabuk dan terjadi hal yang tidak diinginkan di jalan saat menggunakan sepeda motor.

“Diduga sebelum korban melakukan aksi bunuh diri, korban telah menulis pesan atau surat sebanyak 3 lembar menggunakan pensil. Adapun poin dari surat yang ditinggalkan oleh korban adalah korban merasa kecewa serta dirinya tidak diperhatikan dan menjadi beban orang tua,”tandasnya.(ung/cen)