PALANGKARAYA – Kasus pasien terkena penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kota Palangkaraya tampaknya mengalami peningkatan jika di bandingkan tahun sebelumnya.
“Berdasarkan data, hingga November 2022 ini pasien TBC yang ditemukan dan diobati sebanyak 502 orang. Artinya mengalami peningkatan karena tahun 2021 hanya 421 sampai akhir tahun,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, Andjar Hari Purnomo, Rabu (16/11/2022).
Perlu diketahui lanjut Andjar, pasien yang pernah kena TBC, lebih didominasi oleh usia dewasa. Akan tetapi untuk penyakit TBC, jika semakin banyak yang ditemukan maka akan semakin baik. Pasalnya akan semakin banyak yang diobati.
Adapun gejala TBC sendiri yakni manusia mengalami batuk yang berlangsung lama sekitar tiga minggu atau lebih. Dimana batuk tersebut disertai dengan dahak atau batuk darah.
Gejala lainnya yakni nyeri di bagian dada saat bernapas atau batuk, berkeringat di malam hari, hilang nafsu makan, penurunan berat badan, demam dan menggigil, serta kelelahan.
“Pencegahan TBC ini dapat dilakukan dengan vaksinasi BCG. Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa. Jika dengan menggunakan tisu untuk menutup mulut, maka buang tisu segera setelah digunakan,” terang Andjar.
Perlu diingat pula sambung dia, bagi yang pernah terkena TBC jangan sampai membuang dahak atau meludah sembarangan. Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik, atau sering membuka pintu dan jendela.
“Sebisa mungkin jangan tidur sekamar dengan orang lain sampai dokter menyatakan TBC yang diderita telah sampai pada tahap tidak menular,” tandasnya. (rdo/cen)