PALANGKA RAYA – ES (16), seorang siswi SMK di Kota Palangka Raya diduga menjadi korban peluru nyasar berukuran 9 milimeter.
Sontak, kabar tersebut menjadi viral di media sosial (Medsos), Sabtu (18/9/2021).
ES menjadi korban nyasar saat tengah tidur di baraknya di Jalan Bukit Indah III, Kota Palangka Raya. Peluru disebut-sebut masuk melalui atap dan mengenai kakinya, hingga menyebabkan luka melepuh.
Informasi adanya peluru nyasar tersebut lantas segera ditindaklanjuti Satreskrim Polresta Palangka Raya. Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan untuk mengetahui asal dari peluru tersebut.
Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Sandi Alfadien Mustofa melalui Kasat Reskrim, Kompol Todoan Agung Gultom, mengatakan penyelidikan terkait peluru nyasar tersebut masih dilakukan pihaknya.
Berdasarkan hasil olah TKP, ditemukan jika sudut kemiringan proyektil peluru berada pada 70 derajat. Apabila dihitung maka, jarak peluru ditembakan dari arah satu kilometer dari lokasi jatuhnya.
“Dugaan sementara itu berasal dari tembakan yang diarahkan ke arah atas. Apakah peluru berasal dari senpi organik atau bukan. Masih kita lakukan pendalaman,” katanya, Senin (20/9/2021).
Menurutnya, penggunaan proyektil berukuran 9 milimeter telah umum digunakan. Bukan hanya dari instansi penegak hukum maupun organisasi menembak lainnya. Namun senjata rakitan (Senpi) rakitan juga bisa mempergunakan proyektil 9 milimeter tersebut.
“Anggota kami tidak melakukan giat penangkapan pada hari tersebut. Sudah kita konfirmasi kepada personel polsek dan polresta. Kita masih selidiki kepemilikan terkait adanya proyektil tersebut,” tegasnya. (rdo/cen)