Targetkan 4.500 Dosis Vaksin di Pondok Pesantren dan Tempat Ibadah

4.500 Dosis Vaksin
Pelaksanaan vaksinasi yang difokuskan ditempat ibadah, tepatnya di  Masjid Raya Darussalam, Kota Palangka Raya, Selasa (7/9/2021). Foto: Ist.

PALANGKA RAYA – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah (Kalteng) turut mengambil peran dalam pelaksanaan vaksinasi merdeka serentak yang dilaksanakan di Masjid Raya Darussalam dan Gereja Katedral, Kota Palangka Raya, Kalteng, Selasa (07/09/2021) pagi. Pun di pondok pesantren dan rumah ibadah di Kalteng.

Kapolda Kalteng, Irjen Pol  Dedi Prasetyo, mengatakan pihaknya hari ini menargetkan 4.500 dosis pada vaksinasi serentak yang digelar di pondok pesantren dan tempat ibadah diseluruh Kalimantan Tengah.

“Dari target 4.500 dosis, pihaknya dapat melampaui sebanyak 6.239 dosis yang dimulai dari hari kemarin,” ucap Dedi.

Di Kota Palangka Raya sendiri, Polda Kalteng menargetkan sebanyak 2.200 vaksin terlampaui. Vaksinasi digelar di tempat ibadah yakni, di Masjid Raya Darussalam dan Gereja Katedral.

“Kita adakan serentak se Kalimantan Tengah. Diharapkan segera mempercrpat program vakdinasi di Kalteng yang masih mencapai 40 Persen,” kata Kapolda.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo dan Wakapolda Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi massal serentak dimana pelaksanaanya juga ditinjau langsung oleh Presiden RI melalui virtual.

Disamping itu, Dedi juga menyampaikan, demi mempercepat terlaksananya vaksinasi pihaknya melibatkan 287 tenaga vaksinator yang terdiri dari Nakes TNI – Polri 63 orang, Dinkes 170 orang, serta Relawan 54 orang,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabidhumas Kombes Pol K Eko Saputro, menambahkan bahwa dalam pelaksanaan tersebut kapolda juga memberikan bantuan berupa paket sembako dan vitamin kesehatan bagi petugas medis.

BACA JUGA : Kejar Target Vaksinasi, Polda Kalteng Bentuk Batalyon Vaksinator

“Semoga pelaksanaan vaksinasi kali ini dapat mempercepat terbentuknya herd immunity bagi masyarakat sehingga dapat menekan angka penyebaran covid-19,” tutup Eko. (rdo/cen)