MUARA TEWEH–Kericuhan yang terjadi di pertandingan sepak bola Bupati Barito Utara (Batara) Cup di Stadion Swakarya Muara Teweh, Minggu (26/2/2023) lalu, menoreh catatan hitam dunia sepak bola di tanah air.
Keributan antarpemain yang berujung ada jotos ini terjadi saat kesebelasan Gardela Lemo bertanding melawan PU Putra pada kejuraan Bupati Barito Utara Cup. Sontak saja, suasana panas pertandingan itu langsung dihentikan oleh wasit.
Laga perdelapan final antara Gardela Lemo melawan PU Putra berlangsung panas. Sejak menit awal acapkali terjadi pelanggaran yang menjurus perkelahian antar kedua pemain.
Puncaknya terjadi saat permainan sudah berlangsung di menit ke-30. Saat terjadi tendangan bebas akibat terjadi pelanggaran. Wasit Gunawan memanggil kedua pemain untuk diberi peringatan.
Namun entah kenapa, usai bersalaman, salah satu pemain PU Putra seperti menepuk wajah dari pemain Gardela. Diduga masih dalam situasi panas, pemain Gardela tidak terima, lalu menjurus ke aksi perkelahian.
Melihat itu, beberapa pemain di bangku cadangan Gardela merangsek masuk lapangan, lalu memukul dan mengejar pemain dari PU Putra. Perkelahian tak terelakan. Sampai-sampai penonton juga ikut masuk. Beruntung petugas kepolisian dan TNI sigap untuk merelai perkelahian.
Hampir dua jam lebih, panitia dan wasit pertandingan serta pengurus official kedua kesebelasan mengikuti rapat di salah satu ruang. Namun tak ada keputusan dihasilkan. Malah official kedua keseblasan keluar masuk ruangan.
Setelah berapa lama menunggu, tiba-tiba Kesebelasan PU Putra menyatakan mengundurkan diri. Belum diketahui alasannya. Sejumlah official dan manager PU Putra, seperti Zero Rosadi dan Mujibburrahman ketika diminta komentarnya memilih mundur enggan bersuara.
“Tanya ke panitia saja, nanti kami salah. Intinya panitia tidak tegas. kami mau pertandingan dilanjutkan tetapi besok hari bukan malam ini,” kata salah seorang official Keseblasan PU Putra dilansir dari 1tulah.com.
Sementara itu, Manager Gardela FC, Surianor, mengatakan kesebelasan binaannya selalu siap. Meskipun ada pemain mereka yang berulah dikeluarkan atau di kartu merah.
“Tapi kami tetap menginginkan permainan dilanjutkan malam ini. Lihat pemain kami tidak ada yang keluar lapangan,” katanya.
Senin (27/2/2023), Komisi disiplin pertandingan dan panitia Kejuaraan sepak bola Bupati Barito Utara Cup, akhirnya mengambil keputusan tegas, terkait kisruh sepak bola antara PS Gardela Lemo vs PU Putra.
Memberi hukuman kartu merah kepada tiga pemain cadangan PS Gardela Lemo, Tio boky no punggung 5, Asutra no punggung 4 dan Missain no punggung 23. Mereka oleh panitia dilarang bermain hingga pertandingan berakhir.
Sedangkan dari PS PU Putra, tidak mendapat hukuman. Namun dinyatakan didiskualifikasi karena sudah menyatakan mengundurkan diri dari kejuaraan.
“Ini keputusan final dari komisi disiplin dan juga panitia. Ketiga pemain cadangan itulah yang masuk dan menyerang pemain lawan. jadi mereka dapat sanksi tegas kartu merah larangan dua kali tidak bisa mengikuti pertandingan,” kata Sekretaris Panitia, Andi Irawan.
Sementara kesebelasan lainnya, PS Delta Kuala dan PS Gass Pol yang sempat menyatakan tak mau bermain sebelum panitia dan komisi disiplin memberikan sanksi sesuai regulasi. Dijelaskan Andi Irawan, bahwa kedua kesebelasan Delta Kuala dan PS Gass Pol akan bertanding Selasa 28 Februari 2023.
Terpisah, Manager PS Gass Pol, Masya Yosi Ohira, menyikapi keputusan yang diambil oleh panitia tetap menyatakan tidak akan melanjutkan permainan.
Menurut Masya Yosi Ohira, bahwa panitia mestinya memutuskan sesuai aturan tidak sesuai negosiasi.Karena apabila terjadi pemukulan dan perkelahian di lapangan, siapaun itu wajib diberi sanksi dan kartu. Pihaknya tidak mau terjadi apa-apa di klubnya.
“Kami memiliki bukti-bukti video lengkap, dari pemain memukul official masuk lapangan. Jadi kami minta kerugian kami saja, dan tidak akan melanjutkan permainan,” kata Ira panggilan akrabnya.
Dia menambahkan, klub miliknya akan merasakan tidak aman dan tidak nyaman. Apabila pemain pihaknya dipukul dan cedera, maka yang bertanggung jawab siapa. Sebab terbit aturan dan kesempatan bahwa saling pukul tidak ada pelanggaran dan sanksi. Bahkan aturan baru bisa pelanggaran dan dinegosiasikan sama panitia.
“Jadi sekali lagi saya tegaskan, kami tidak akan melanjutkan permainan dan tetap meminta kerugian kami selama mengikuti kejuaraan ini,” tegasnya.
Diketahui, kejuaraan Bupati Cup Barito Utara 2023 ini memperebutkan hadiah total sebesar Rp 150 juta rupiah.(cen)
BACA JUGA : Aremania Palangkaraya: Aparat Harus Mengedepankan Norma Kemanusiaan, Bukan Gas Air Mata
BACA JUGA : Ratusan Anggota BPD Demo Bupati Batara