PALANGKA RAYA – Bakal calon gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) sekaligus Ketua Dewan Adat Dayak (DAD), Agustiar Sabran menghadiri Musyawarah Wilayah (MUSWIL) II Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Provinsi Kalteng tahun 2024, Kamis (19/9/24).
Agustiar mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan sesuatu yang luar biasa, Kalteng kedatangan pimpinan besar PM TBBR se-Tanah Dayak, Pangalangok Jilah yang dianggapnya seorang sosok yang terkenal di Kalimantan.
“Ini perlu kita apresiasi, organisasi masyarakat (ormas) melaksanakan ini untuk memilih ketua yang baru khususnya di Kalteng. Panglima datang secara langsung, semoga yang terpilih nantinya dapat mengangkat harkat martabat masyarakat Dayak khususnya,” ujar Agustiar.
Agustiar menyoroti kurangnya sumber daya manusia (SDM) di Kalteng khususnya di pelosok desa. Sebab itu, ia pikirkan dan siasati dengan program satu rumah satu sarjana untuk mengatasi masalah tersebut.
Tak main-main, untuk alokasi anggaran telah disiapkannya sebesar Rp 250 juta sampai dengan Rp 500 juta.
“Dari Desa ke kota itu program saya. Program ini mesti merata di 1.432 desa,” ucapnya.
Agustiar berharap, pemimpin TBBR yang akan terpilih nantinya mampu menghasilkan pemimpin yang bertanggung jawab dan amanah.
“Upaya melestarikan Dayak bagi generasi muda, menurut saya agak sulit, namun apapun itu jika saya terpilih menjadi Gubernur, saya akan mengawal agar adat istiadat itu diatas segala-galanya, banyak contohnya di negara maju seperti Inggris, Cina, harus ada tekad dan kemauan,” jelasnya.
Menurut Agustiar, adat istiadat adalah karakter untuk membentuk seseorang agar lebih baik lagi.
“Rencana saya dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung, huma betang itu ada program dimana adat istiadat itu dimasukan ke sekolah-sekolah dasar, sampai dengan usia 17 tahun agar ini terjaga,” pungkasnya. (ifa/cen)