fbpx

Indeks Literasi Palangka Raya Kategori Sedang di Tingkat Nasional 

Indeks Literasi Palangka Raya Kategori Sedang di Tingkat Nasional 

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Palangka Raya menggelar puncak lomba pemilihan duta baca tahun 2024, (12/8/2024). Acara tersebut dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu melalui Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Alman Pakpahan.

Alman menjelaskan, lomba pemilihan duta baca tersebut sengaja diinisiasi pemerintah kota melalui dinas terkait untuk dinobatkan sebagai agen perubahan dalam mendorong peningkatan indeks literasi. Pasalnya indeks literasi Kota Palangka Raya masih kategori sedang di tingkat nasional.

“Meski pun untuk tingkat provinsi, indeks literasi Kota Palangka Raya tergolong tinggi,” kata Alman.

Menurut Alman, pemerintah kota sejauh ini terus memberikan dukungan dan dorongan kepada DIspursip, bagaimana terus melakukan program kegiatan dengan membangun inovasi-inovasi. Dimana tujuannya membumikan literasi, terutama kepada anak-anak sekolah dari usia dini.

“Dengan harapan budaya membaca itu tertanam dalam kehidupan sehari-hari anak-anak usia dini sampai mereka dewasa kelak,” harap Alman.

Alman menjelaskan, literasi termasuk faktor penting dalam membangun sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi perkembangan zaman. Dimana literasi tidak hanya merupakan kemampuan membaca, namun juga menganalisa, berinovasi untuk pengembangan diri individu dalam tujuan tertentu.

“Melalui duta baca ini kita nobatkan sebagai agen perubahan dalam upaya kita mempersiapkan masyarakat atau generasi mendatang menghadapi bonus deografi di 2045,” ungkapnya.

Seperti diketahui bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Momentum tersebut tentu saja harus dihadapi dengan perencanaan yang matang.

“Bonus demografi menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan SDM berusia produktif yang melimpah,” tutup Alman. (ovi)