PALANGKA RAYA – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap pertama di seluruh 33 provinsi, sebagai langkah strategis untuk menanggulangi penyebaran virus polio. Program ini adalah respons langsung terhadap temuan kasus polio yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Dalam upaya untuk memastikan cakupan imunisasi yang luas dan efektif, PIN Polio bertujuan untuk mencapai target vaksinasi yang signifikan di seluruh negeri.
Di Kota Palangka Raya, hasil dari pelaksanaan PIN Polio menunjukkan pencapaian yang menggembirakan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo, dari total target imunisasi yang ditetapkan sebesar 95 persen, Kota Palangka Raya telah berhasil mencapai cakupan vaksinasi sebesar 97,20 persen. Angka ini menunjukkan komitmen dan partisipasi tinggi dari masyarakat dalam mendukung program imunisasi nasional.
Andjar menjelaskan bahwa vaksinasi polio dengan metoda tetes, yang diterapkan dalam PIN Polio, biasanya tidak menimbulkan efek samping seperti demam. Hal ini menjadi salah satu keuntungan dari vaksinasi ini, karena meminimalisir ketidaknyamanan bagi anak-anak yang divaksin.
“Biasanya vaksinasi polio metoda tetes tidak menimbulkan efek demam,” ujarnya saat dihubungi Palangka Ekspres, Senin (12/8/24) malam.
Capaian positif di Kota Palangka Raya menjadi contoh keberhasilan dalam pelaksanaan PIN Polio dan diharapkan dapat memotivasi daerah lainnya untuk mencapai target vaksinasi yang ditetapkan. Dengan dukungan berkelanjutan dari masyarakat dan pihak-pihak terkait, diharapkan program ini dapat mengurangi risiko penyebaran virus polio dan melindungi generasi mendatang dari penyakit yang dapat dicegah ini.
Andjar mengimbau agar yang memiliki anak usia 0 sampai dengan 8 tahun, membawa buah hatinya atau keluarganya untuk mendapatkan fasilitas kesehatan imunisasi polio secara gratis.
“Dihimbau agar masyarakat yang mempunyai anggota keluarga usia 0- 8 tahun kurang sehari agar divaksin polio metoda tetes pada event PIN Polio saat ini agar mempunyai kekebalan terhadap serangan virus polio,” tandasnya. (ifa)