PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palangka Raya, Jayani, melalui Sekretaris Disdik, Vico Aprae Ranan, mengungkapkan komitmen pihaknya untuk meningkatkan pemerataan akses pendidikan di wilayah kota. Dalam sebuah pernyataan, Vico menjelaskan bahwa pihaknya berencana untuk membuka satuan pendidikan baru di area Jl. Badak pada tahun 2025 mendatang.
Menurut Vico, saat ini masyarakat yang tinggal di sekitar Jl. Badak sering kali menghadapi tantangan dalam hal akses pendidikan.
“Masyarakat di area Jl. Badak umumnya berada di posisi tengah-tengah kota. Mereka mengalami kesulitan dalam mencapai SMPN 3 maupun SMPN 9, karena jaraknya yang cukup jauh. Oleh karena itu, kami merencanakan untuk mendirikan SMP baru di kawasan ini untuk memudahkan akses pendidikan bagi mereka,” ungkapnya, baru-baru ini.
Langkah ini merupakan bagian dari evaluasi dan perbaikan yang dilakukan oleh Disdik berdasarkan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahunnya.
“Hasil PPDB setiap tahun selalu menjadi acuan kami dalam merancang strategi untuk meningkatkan akses pendidikan. Tahun ini, kami telah membuka tiga satuan pendidikan baru di area Kecipir dan Lamtoro Agung, yaitu SDN 8 Panarung, SMPN 17, dan Paud Negeri di Haka 33. Keputusan ini didasarkan pada tingkat hunian yang tinggi di daerah tersebut serta jumlah anak usia sekolah yang terus meningkat,” ucapnya.
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya berkomitmen untuk memastikan setiap anak memiliki akses ke pendidikan berkualitas tanpa harus menempuh perjalanan jauh. Dengan adanya pembukaan sekolah baru di area strategis, diharapkan masalah jarak dan aksesibilitas dapat teratasi, dan lebih banyak anak-anak dapat mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
“Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah kota (pemko) dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak di Palangka Raya. Dengan terus memantau dan mengevaluasi kebutuhan pendidikan di berbagai kawasan, Disdik bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan merata,” tandasnya. (ifa)
