fbpx

Jumlah Anak Berisiko Stunting Berkurang Signifikan

Jumlah Anak Berisiko Stunting Berkurang Signifikan

PALANGKA RAYA – Jumlah anak yang terindikasi stunting di Kota Palangka Raya mengalami penurunan signifikan. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya mencatat jika pada periode Juni 2024 terdapat 600 balita terindikasi stunting. Namun dengan adanya intervensi peningkatan gizi, jumlah anak terindikasi stunting turun menjadi 238 orang.

“Berkat intervensi yang intensif, jumlah anak yang terindikasi stunting mengalami penurunan signifikan,” kata Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya M Fitriyanto Leksono, baru-baru ini.

Fitriyanto menjelaskan, meskipun terdapat penurunan signifikan tidak membuat pihaknya melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) berpuas diri. Pasalnya pemerintah telah menargetkan anak berisiko stunting harus turun hingga nol. Atas hal itu pihaknya terus melakukan intervensi setiap bulannya terhadap anak berisiko stunting.

“Salah satunya melalui program bapak ibu asuh. Selain rutin melakukan pemantauan, juga menyalurkan bantuan berupa makanan bergizi bagi anak-anak berisiko stunting,” jelasnya.

Fitriyanto mengaku optimis apa yang dilakukan TPPS dan jajarannya dapat membuahkan hasil. Terlebih pemberian makanan yang bergizi terus dilakukan secara berkala. Hasilnya dapat dilihat dari menunrunnya jumlah anak berisiko stunting di Kota Palangka Raya. Apalagi setelah adanya SK dari Pj wali kota yang terus mendorong kinerja dari bapak ibu asuh.

“Program bapak ibu asuh ini melibatkan sejumlah instansi dan mitra kerja pemerintah dengan menjaring semua anak berisiko stunting,” terangnya.

Dalam penjaringan itu juga dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terutama kalangan orang tua tentang pentingnya pemberian makanan bergizi untuk anak. Pendampingan dan pemberikan bantuan berupa fasilitas bagi orang tua asuh.

“Anak berisiko stunting memiliki gejala pertumbuhan dari tinggi badan. Jika tinggi badan  pendek dan berat badan kurang maka bisa dikategorikan terindikasi stunting. Namun ada juga indikator lain seperti kemampuan sensorik dan motorik,” imbuhnya. (ovi)