PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo, mengungkapkan hasil pemeriksaan terbaru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait dugaan keracunan makanan yang terjadi pada peserta didik di SDN 1 Kereng Bangkirai. Menurut laporan yang diterima, terdapat indikasi serius mengenai kontaminasi bakteri dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh siswa-siswa di sekolah tersebut.
Andjar menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium dari BPOM menunjukkan adanya kontaminasi bakteri pada beberapa sampel makanan dan minuman yang telah diuji.
“Hasil pemeriksaan laboratorium BPOM menunjukkan bahwa beberapa makanan dan minuman yang diperiksa mengandung kontaminan bakteri yang dapat menyebabkan gejala keracunan jika dikonsumsi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (10/8/24) sore.
Ia mengidentifikasi jenis bakteri yang terdeteksi dalam sampel tersebut, yakni bakteri stafilokokus dan E. coli. Bakteri-bakteri ini, menurutnya, kemungkinan besar terkontaminasi selama proses penyiapan makanan atau minuman.
“Bakteri stafilokokus dan E. coli adalah jenis bakteri yang sering ditemukan dalam kasus keracunan makanan. Kontaminasi ini bisa terjadi jika standar kebersihan dalam penyiapan makanan tidak dipatuhi dengan baik,” tandasnya.
Kasus keracunan makanan ini mengakibatkan sejumlah siswa mengalami gejala-gejala seperti mual, muntah, dan diare, yang menyebabkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan pihak sekolah. Pemeriksaan lebih lanjut oleh BPOM dan dinas kesehatan setempat sedang dilakukan untuk memastikan sumber kontaminasi dan mencegah kejadian serupa di masa depan. (ifa)