Agustiar Sabran Ditolak di Daerah, Didukung di Pusat!

Habiburokhman: Keputusan kepada Agustiar Sabran Final dan Harus Dipatuhi Semua Kader

agustiar sabran
Penyerahan pernyataan sikap dari kader dan simpatisan Partai Gerindra Kalteng, Christian Sancho kepada Ketua tim penjaringan DPD Partai Gerindra Kalteng Endang Susilawatie, di Kantor DPD Partai Gerindra Kalteng, Sabtu (27/7). FOTO: HAFIDZ/PROKALTENG.CO

PALANGKA RAYA–Dukungan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra yang dijatuhkan terhadap Agustiar Sabran untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kalteng 2024 tampaknya belum berjalan mulus.

Sejumlah kader dan simpatisan Partai Gerindra di Kalteng menginginkan bakal calon kepala daerah yang diusung berasal dari internal partai atau kader murni dari partai. Hal itu, disampaikan perwakilan kader Gerindra Kalteng, Christian Sancho.

Sabtu (27/7/2024) akhir pekan tadi, Christian Sancho bersama kader dan simpatisan partai Gerindra Kalteng menyampaikan aspirasi di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Kalteng.

Hal itu dilakukan untuk merespons pernyataan dari DPP Partai Gerindra, yang menyatakan surat rekomendasi diberikan ke orang di luar Partai Gerindra, yakni Agustiar Sabran sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Kalteng 2024.

“Sementara dari hasil rapat koordinasi nasional kita, kader Gerindra DPP wajib mengusung kader. Sementara di Kalteng kita ketahui kader kita cukup banyak dan berpotensi,” ujarnya dilansir dari prokalteng.co.

“Yang tersiar di media massa, kita belum melihat suratnya, tapi dikatakan sudah pasti yakni Agustiar Sabran. Beliau adalah kader PDI-P dan anggota DPR RI terpilih, kok jadi kader itu yang diusung dari Gerindra. Itu yang dipertanyakan kepada DPP,” imbuhnya.

Merespons itu, dia mengaku cukup kecewa dengan pernyataan dari DPP Partai Gerindra. Meski demikian, dirinya meyakini DPP akan mendengar suara hati kader Gerindra dan orang dayak asli.

“Dimana kami sudah memenangkan 72,5 persen pemenangan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo dan Gibran. Maka itulah tuntutan kami, bagaimana kader-kader Gerindra diberdayakan di Kalteng. Jangan kader yang di luar partai Gerindra. Apalagi itu adalah kader dari partai lawan politik kami,” terangnya.

Dia menegaskan, aspirasi ini berasal dari kader dari bawah, yang meminta putra asli dayak dan asli Kalteng bahwa kader yang harus diusung di Pilkada 2024.

“Jika tidak diterima (aspirasinya) dalam waktu dekat akan membuat suatu demonstrasi lagi, akan lebih besar lagi. Bahwa ini memang jeratan hati kita, jeratan hati orang-orang dayak bahwa sebenarnya Gerindra menang di Kalteng itu  persentasenya sudah banyak nomor tiga di Indonesia. Dan itu banyak dukungan dari warga-warga kita orang dayak. Di samping teman-teman dari suku yang lain,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Pilkada DPD Gerindra Kalteng Endang Susilawatie, mengatakan secara mekanisme partai Gerindra, sudah melaksanakan tugas penjaringan untuk pencalonan gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota se Kalteng.

“Partai Gerindra membuka secara umum untuk pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wali kota se Kalteng,” imbuhnya.

Terkait status Agustiar sebagai kader Gerindra atau tidak, dia mengaku belum menerima surat secara resmi dari DP Partai Gerindra. Dia pun meminta kepada awak media untuk menanyakan terkait apakah Agustiar menjadi kader Gerindra atau tidak.

“Kalau memang toh itu ada, kami akan sampaikan kepada media. Untuk saat ini DPD Partai Gerindra Kalteng belum menerima surat itu secara resmi. Kalau secara resmi nanti, kami insya Allah akan mengumumkan dan kami juga akan mengumumkan siapa yang akan direkomendasikan oleh Partai Gerindra bakal calon gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, se Kalteng. Sampai saat ini kami dari DPD Partai Gerindra belum menerima itu semua,” terangnya.

Sementara Ketua Mahkamah Partai Gerindra, Habiburokhman, merespons terhadap aksi demonstrasi yang berlangsung di kantor DPD Gerindra Kalteng, Sabtu (27/7/2024).

Habiburokhman menegaskan, bahwa seluruh kader Partai Gerindra wajib mematuhi keputusan ini.

“Keputusan ini bersifat final dan harus dipatuhi oleh semua kader Partai Gerindra. Mahkamah Partai akan mengambil tindakan tegas terhadap pengurus yang menolak pencalonan Agustiar Sabran sebagai calon gubernur dari Partai Gerindra,” ujarnya dilansir dari kalteng.co.

Menurut Habiburokhman, pencalonan Agustiar Sabran telah melalui proses pertimbangan yang matang dan mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang juga merupakan Presiden RI terpilih.

“Dukungan dari Pak Prabowo sudah bulat dan tidak dapat diganggu gugat. Seluruh kader Gerindra harus bekerja keras untuk memenangkan Agustiar dalam Pemilihan Gubernur Kalimantan Tengah,” tegas Habiburokhman.

Ia juga mengingatkan, bahwa Partai Gerindra tidak akan menoleransi adanya sabotase dari dalam partai.

“Kami akan mengambil langkah tegas terhadap siapapun yang mencoba memboikot pencalonan Agustiar. Ini adalah momen penting bagi Gerindra di Kalimantan Tengah, dan semua kader harus bersatu,” tambahnya.

Aksi demonstrasi di kantor DPD Gerindra Kalteng dilakukan oleh sejumlah kader yang menolak pencalonan Agustiar Sabran, menandakan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan partai. Namun, Habiburokhman menegaskan, bahwa semua kader harus menghormati keputusan tersebut.

“Kami memahami adanya perbedaan pendapat, tetapi dalam sebuah organisasi, keputusan akhir harus dihormati dan dijalankan bersama. Kami berharap seluruh kader dapat bersatu untuk memenangkan Agustiar,” katanya.

Sebelumnya, Agustiar Sabran telah resmi menerima rekomendasi dari Partai Gerindra sebagai bakal calon Gubernur Kalimantan Tengah. Setelah mengundurkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Agustiar kini secara resmi diusung oleh Gerindra dalam Pilgub Serentak 2024. Pengumuman ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani, di Jakarta pada Senin (22/7/2024).

Ahmad Muzani juga menegaskan bahwa dukungan terhadap Agustiar Sabran tidak akan mempengaruhi posisi Partai Gerindra dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), di mana Gerindra merupakan salah satu partai pendukung pasangan Prabowo-Gibran. (hfz/pra/kpg/cen)