PANGKALAN BUN – Orientasi Tugas dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk Pilkada 2024 telah sukses dilaksanakan selama tiga hari, yakni dari tanggal 11-13 Juni 2024. Para peserta PPK dan PPS diberikan pelatihan secara fisik dan mental serta dibekali pula terkait ilmu kepemiluan.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua KPU Kobar, Chaidir, menyatakan bahwa kinerja panitia penyelenggara akan sangat menentukan suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalteng serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kobar tahun 2024 mendatang. Bahkan, sebagai pengaruh dalam terbentuknya suatu pemerintahan.
“Suksesnya penyelenggaraan Pilkada sangat berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten maupun Provinsi ke depan. Pada hakikatnya, kita memiliki tugas berat dalam awal pembentukan pemerintahan,” ucapnya.
Chaidir menekankan, baik dari KPU, PPK dan PPS agar dapat bersama-sama saling membangun dan menguatkan soliditas yang merupakan modal kesuksesan Pilkada. Sebab dirinya menilai, pada saat pelaksanaannya nanti tidak jarang tekanan datang.
“Pelaksanaan Pilkada itu banyak tekanan dan hal yang membuat kita biasanya tidak solid, sebab ada semacam ajakan atau keinginan dari para calon untuk melibatkan, termasuk kita sebagai penyelenggara,” katanya.
Untuk itulah, soliditas yang tinggi perlu diperkuat kepada penyelenggara pilkada. Selain solid, lanjut Chaidir, adanya kekompakan perlu ditanamkan pula dalam rangka artian demi menyatukan tujuan yang sama. Jika tidak, maka tentu inilah yang akan menyebabkan kekacauan dan terjadinya penyelewengan.
“Kekompakan adalah setengah dari keberhasilan dalam setiap penyelenggaraan. Tidak ada yang namanya perbedaan apapun baik dari tingkat Desa, Kelurahan, Kecamatan hingga Kabupaten. Maka, mari bersama kita kompak untuk satu pikiran dan tujuan,” tuturnya.
Kemudian, Chaidir juga selalu meminta sembari menegaskan betapa pentingnya menjaga dan menjamin netralitas diri dalam kondisi apapun. Ini terutama bilamana datang bermacam bentuk rayuan, ancaman maupun tekanan agar menghadapi semuanya dengan lantang.
“Kita harus kuat dan tahan uji sehingga benar-benar menjalankan tugas sebagai penyelenggara. Kita tidak boleh menjadi pemain atau menjadi bagian dari permainan. Namun, kita adalah penyelenggara yang menjunjung tinggi netralitas,” tandasnya. (fit/cen)