KUALA KURUN-Panas, berdebu, becek dan berlumpur itu sedikit gambaran tentang ajang balap grasstrack (trail). Panas terik matahari bercampur debu bertebaran ataupun percikan lumpur, lantaran terkena gesekan ban rimba para tracker sudah menjadi pemandangan wajar pada balap garuk tanah.
Pada ajang gelaran balap Kejuaraan Nasional Grasstrack Regional IV Kalimantan putaran pertama, yang berlokasi di Sirkuit Antang Sakti, Kabupaten Gunung Mas. Panitia penyelenggara mengemasnya dengan sentuhan entertainment yang menyuguhkan pemandangan yang enak dipandang oleh mata.
Ya, keberadaan Umbrella Girl atau biasa disebut gadis payung kalau pada event-event di tanah air, memiliki pesona tersendiri pada ajang garuk tanah tersebut.
Puluhan Bawi Dayak putri daerah dari Gunung Mas dengan paras cantik untuk meneduhkan pembalap dari teriknya matahari hadir dalam dua race berturut-turut pada Sabtu dan Minggu (5/5/2024).
Kehadiran mereka benar-benar membawa suasana tersendiri. Terlebih bagi para kaum adam. Maklum saja mereka mampu mendinginkan tensi panas ketatnya persaingan para tracker dan menyejukan pandangan mata sesisi lintasan sirkuit.
Lirikan centil dan senyum usil yang mereka lempar dari wajah ayunya benar-benar menggoda. Keramahan dan canda tawanya disela-sela waktu luang mampu menjadi obat mujarab untuk menghilangkan rasa letih.
Walau sedikit capek memegang payung sedikit lama, ujar mereka. Tetap semangat terlebih ajang Grasstrack Kejurnas di Gunung Mas ini baru diselenggarakan lagi setelah 9 tahun yang lalu.
“Agak lama emang pegangin payungnya, keringatan oleh panas juga tapi ya emang tugasnya. Ya harus ramah ke semua yang ada di dalam sirkuit,” bilang Ani ketika meneduhkan salah satu pembalap dengan payungnya. (rdo)