“Alhamdulillah kegiatan tadi berjalan lancar, mereka anak-anak senang. Biasanya kalau dadakan ada saja yang kurang, namun saat ini semua berjalan tanpa kekurangan apapun,” pungkasnya.
Ia mengaku kegiatan tersebut diadakan sekaligus untuk memantau keadaan posko pengungsian. Memastikan korban bencana terdampak banjir tidak kekurangan satupun, dapat tinggal sementara dengan nyaman di posko yang telah disediakan.
“Hanya ingin memastikan kembali tidak ada yang sakit, semua kebutuhan pengungsi terpenuhi. Kita akan memastikan penanganan bencana banjir ini dapat tertangani dengan baik dan tuntas,” ungkapnya.
Dia berharap curah hujan di Kota Cantik tersebut menurun seiring waktu, sehingga terjadi penurunan debit air di wilayah terdampak banjir. Tentunya dengan harapan status tanggap darurat bencana banjir tidak perlu mengalami perpanjangan waktu.
“Beberapa kawasan sudah mengalami penurunan debit air ±5 centimeter hingga 20 centimeter. Mudah-mudahan segera surut dan pengungsi dapat segera kembali ke rumah masing-masing,” tandasnya.
Di sisi lain, salah satu pengungsi posko pengungsian Kelurahan Langkai, Bu Wani, mengungkapkan rasa terima kasihnya selama menginap sejak Selasa (12/03/24) di posko pengungsian kebutuhan makan, minum, kebutuhan air bersih, pengobatan telah terjamin dan tersedia.
“Di area jalan depan sudah mulai surut namun di dalam ketinggian debit air masih setinggi betis orang dewasa. Untuk kerugian materil barang tidak ada sudah kami amankan semuanya. Sebenarnya kami di posko pengungsian ini bisa dikatakan terpaksa karena di rumah masih banjir. Sementara mau tidak mau kita masih menunggu air surut,” ucapnya. (nab*/cen)