KASONGAN – Penjabat (Pj) Bupati Katingan Saiful, S.Pd, M.Si, menghadiri Peresmian Bersama Mal Pelayanan Publik (MPP) dan Penguatan Komitmen Penerapan MPP Digital Tahun 2024. Kegiatan tersebut, berlangsung di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Turut hadir pula mendampingi, Sekda Katingan Pransang, S.Sos dan Plt. Kepada Dinas Penanaman Modal Satu Pintu Katingan, Hariawan.
Menurut Pj. Bupati, peresmian MPP Kabupaten Katingan ini dilakukan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB) Abdullah Azwar Anas, bersama dengan 15 Kabupaten/ Kota lainnya di seluruh Indonesia.
“Adapun untuk Provinsi Kalimantan Tengah, yang diresmikan tidak hanya MPP Kabupaten Katingan saja. Kala itu, juga diresmikan MPP Kabupaten Lamandau dan MPP Kabupaten Sukamara. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat memanfaatkan platform MPP Digital yang nantinya akan menjadi bagian dari pelayanan terintegrasi yang ada dalam Portal Pelayanan Publik,” jelasnya usai menghadiri acara.
Selain meresmikan MPP 16 Kabupaten/Kota, Menpan dan RB juga mendorong agar penerapan MPP Digital dapat diikuti oleh daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Hal ini dimaksudkan, agar berdampak besar pada masyarakat dan memangkas birokrasi yang berbelit-belit dan mahal.
“Presiden melarang daerah-daerah untuk membuat aplikasi-aplikasi baru yang membuat bingung dan pusing masyarakat, karena harus mengunduh dan menggunakan aplikasi yang sangat banyak. Sehingga, MPP digital harus lebih diterapkan di tengah-tengah masyarakat,” ujar Pj. Bupati.
Menurut Saiful, dalam kegiatan itu hadir juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri RI sekaligus menyampaikan sambutannya.
Menurut beliau, dengan adanya MPP Digital yang telah terintegrasi dengan basis data pemangku layanan, masyarakat dapat mengakses layanan kapan saja dan dimana saja tanpa perlu mengisikan data secara berulang.
“Sekjen Kemendagri menuturkan, jika ada sebuah pertanyaan yaitu apa yang membuat negara-negara maju dan apa yang tidak? Negara yang cepat maju adalah negara yang merubah pemerintahannya menjadi organisasi pelayanan. Faktor esensial bagi majunya sebuah negara adalah negara yang memiliki sektor publik yang efektif. Kalau mau indonesia maju, bereskan administrasi pemerintahannya terlebih dahulu,” tutur Pj. Bupati.
Saiful mengungkapkan, kala itu hadir ula Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa jika mau negara maju, maka masyarakatnya juga harus sehat.
Negara Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi negara maju, yaitu pada saat puncak bonus demografi di tahun 2030 dengan jumlah penduduk usia produktif paling banyak.
“Jika tidak maka akan susah masyarakat mendorong Indonesia ke negara maju dan akan terus terjebak dalam negara menengah atau biasa disebut middle income trap. Beliau menyebutkan bahwa sehat dulu dibanding pintar terlebih dulu, mengapa? Kalau terkena stunting, tidak akan bisa pintar. Kalau mau indonesia maju, sehatkan rakyatnya dulu,” ucapnya. (ndi)