Akses Jalan di Desa Tokung Perlu Perhatian Pemerintah

jalan
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Murung Raya Rahmanto Muhiddin saat melakukan reses di beberapa desa di Kecamatan Tanah Siang Kabuapten Murung Raya beberapa waktu yang lalu (IST)

PURUK CAHU – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Murung Raya Rahmanto Muhiddin meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) setempat agar memperhatikan akses jalan di Desa Tokung, Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya.

Hal itu disampaikannya saat dirinya melakukan reses di Desa Tokung dan Desa Olung Balo dan beberapa desa di Kecamatan Tanah Siang, beberapa waktu yang lalu.

”Desa Tokung perlu diperhatikan akses jalannya, karena harga sembako dan bapok lainnya di Desa Tokung cukup tinggi, perbedaannya dengan wilayah Kecamatan Tanah Siang di Desa Saripoi,” ujarnya, Senin (11/3).

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Murung Raya ini mengharapkan adanya campur tangan pemerintah daerah melalui dinas perdagangan perindustrian dan koperasi, agar memfasilitasi transportasi mobil.

”Sehingga harga tidak terlalu jauh berbeda antara Puruk Cahu, Saripoi dan Tokung. Karena akses jalan menuju kesana sangat luar biasa sekali, tidak bisa ditempuh dengan mobil dan truk atau mobil-mobil kecil, harus mobil double gardan, mobil double gardan ini pun juga tidak menutup kemungkinan amblas saat musim hujan seperti ini,” imbuhnya.

Rahmanto pun menyoroti kondisi salah satu jembatan gantung yang menghubungkan Desa Olung Nango dan Desa Olung Balo yang kondisinya dianggap cukup mengkhawatirkan. Dia menyebut, jalan tersebut sebagai akses pelajar untuk bersekolah baik Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari Desa Olung Nango ke Desa Balo.

”Maka kami meminta kepada pemerintah daerah atau pemerintah pusat program jembatan gantung ini bisa ditetapkan ke Desa Olung Balo, karena di Balo ini ada SMA dan SMP, masyarakat Desa Tokung ke sana sekolahnya,” bebernya.

Selain itu, lanjut Rahmanto ada laporan dari masyarakat dan temuan pihaknya saat reses di Desa Tokung . Temuan tersebut yakni soal gedung Taman Kanak-Kanak (TK) yang sudah dibangun oleh pemerintah desa sebelumnya, namun tidak difasilitasi dan tidak dipergunakan oleh para pendidik guru TK.

”Menurut laporan sudah hampir beberapa tahun TK ini sudah tidak berjalan tidak operasional. Kami berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas pendidikan agar sesegara mungkin menugaskan kepala bidang TK untuk turun ke Desa Tokung , untuk mengkonfirmasi apa yang kami temukan di lapangan ini sejauh mana kebenarannya, Agar ditindaklanjuti sebagaimana mestinya,” imbuhnya. (kpg)