SAMPIT – Maraknya pencurian meteran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat resah warga. Pasalnya pencurian tersebut hampir terjadi setiap hari.
BACA JUGA: Virus ASF Penyebab Kematian Hewan Ternak
Wijaya, warga Jalan Tidar Baru yang juga salah satu korban pencurian meteran air, mengungkap bahwa saat pelaku melancarkan aksinya yang terekam kamera CCTV, terlihat pelaku sangat terlatih dengan hitungan detik meteran air miliknya lenyap.
“Dari rekaman CCTV, pelaku terlihat sangat mudah untuk melancarkan aksinya, dengan memotong pipa meteran menggunakan alat, artinya para pelaku sudah terlatih,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian dari pihak kepolisian, agar pelaku bisa ditangkap segera.
Dirinya juga menduga melihat dari aksinya pelaku yang terlatih itu, kemungkinan pelaku merupakan sindikat atau mantan karyawan perusahan PDAM.
“Hitungan 2 detik saja meteran saya lenyap, melihat dari aksinya yang terlatih itu, kemungkinan pelaku merupakan sindikat. Untuk itu saya minta pihak kepolisian untuk menindak sindikat pelaku, karena sudah banyak korbannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Mentaya Sampit, Firdaus Herman Ranggan, menyebutkan bahwa kejadian pencurian meteran air yang hampir terjadi setiap hari merupakan kejadian yang pertama kali di Indonesia.
“Dalam satu hari itu kami menerima laporan 30-40 laporan pencurian, dan itu baru pertama kali terjadi di Indonesia sebelumnya itu belum pernah ada. Ini fenomena baru, juga bukan pencurian biasa mungkin ada maksud tertentu,” ujar Firdaus, Senin (5/2/2024).
Sampai dengan saat ini, pihak PDAM belum bisa memastikan jumlah keseluruhan laporan dari warga atas pencurian meteran air tersebut. Namun, pihaknya memperkirakan sudah mencapai ratusan.
Agar air PDAM pelanggan atau masyarakat bisa kembali jalan lagi, pelanggan mau tidak mau harus membeli meteran yang baru kepada pihak PDAM dengan harga Rp 400.000 per meteran.
“Selain pelanggan yang rugi atas kehilangan meteran air itu, kami pihak PDAM juga dirugikan karena saat PDAM itu dicuri airnya itu kan terus mengalir, dan setiap air itu mengalir itu dihitung per kubik dan di kali berapa meteran yang dicuri,” jelasnya. (pri/cen)