KUALA KAPUAS – Dalam rangka menuju desa dan kelurahan bebas dari stunting, Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas terus melakukan berbagai upaya dan kebijakan melalui program-program kegiatan, salah satunya dengan dengan program kegiatan Gerakan Bersama Menuju Kapuas Bebas Stunting atau Gema Eka ASI.
Dimana acara Gema Eka ASI yang dipusatkan di Gedung Olahraga Serbaguna Tunas Muda desa Saka Lagun Kecamatan Pulau Petak, dibuka secara langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Erlin Hardi.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Pj Ketua TP-PKK Kabupaten Kapuas Agustina Erlin Hardi, Ketua DWP Kabupaten Kapuas Apollonia Septedy, Asisten Administrasi Umum Ahmad M. Saribi, kepala dinas lingkup Kabupaten Kapuas, camat Pulau Petak, dan beberapa kepala desa lingkup Kecamatan Pulau Petak.
Pj Bupati Kapuas, Erlin Hardi, mengatakan bahwa stunting harus menjadi perhatian kita bersama karena menyangkut masa depan bangsa yang ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia
“Oleh karena itu bagaimana kualitas manusia kedepan, ditentukan oleh keseriusan kita sejak saat ini,” ucap Erlin.
Lebih lanjut Erlin menjelaskan bahwa akar masalah stunting demikian kompleks yang mana menyangkut ketersediaan asupan gizi dan ketahanan pangan, pola asuh penyiapan kehidupan berkeluarga yang berkualitas, akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, serta akses sanitasi dan air minum yang layak.
“Percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas, melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota hingga kecamatan dan desa atau kelurahan, termasuk kalangan swasta, akademisi, dan media,” kata Erlin.
Dirinya juga mengatakan desa atau kelurahan bebas stunting adalah desa atau kelurahan yang tidak ada kasus stunting selama 1 tahun. Untuk itu diperlukan tips yang lebih aktif, intervensi spesifik dan sensitif yang terarah, capaian indikator yang terukur dan terkawal dengan baik.
“Harapan saya, seluruh desa lokus maupun percontohan desa atau kelurahan bebas stunting mampu meningkatkan upaya yang nyata, tepat saran bagi keluarga berisiko stunting, sehingga stunting dapat dicegah dan diminimalisir dengan baik,” pungkas Erlin Hardi. (hmskmf/ung)