Kemenangan Dramatis Tango

tango
Kegembiraan tim Argentina usai menjadi juara di Piala Dunia 2022 di Qatar. Foto:Ist

ARGENTINA juara Piala Dunia 2022! Momen magis yang mengantarkan sang megabintang Lionel Messi pada puncak kariernya sebagai pesepak bola dunia telah tercipta.

Kemenangan dramatis tim tango-julukan Argentina lewat adu penalti setelah bermain imbang 3-3 sepanjang 120 menit melawan Prancis menjadi pembuktian status GOAT (Greatest of All Time) bagi Messi. Kepingan terakhir dari kariernya yang begitu gemilang berhasil direngkuh.

Maklum, dari sekian banyak trofi yang telah dimenangkan pemain kelahiran Rosario tersebut, Piala Dunia seakan menjadi ‘mata rantai’ yang hilang dalam kariernya.

Tanpa mengecilkan peran pemain lainnya, seperti Emiliano Martinez melakukan penyelamatan mahal jelang babak adu penalti, Messi telah menjadi roh permainan Argentina selama turnamen ini.

La Pulga, julukan Messi, membuktikan dirinya masih menjadi salah satu pemain terbaik dunia di usianya yang ke-35 tahun.

Sebelum memiliki trofi Piala Dunia, sudah tak ada pemain sepak bola sepanjang sejarah yang mampu menyamai pencapaian Messi secara individu.

Kesuksesannya bersama klub dan juga timnas bisa dibilang nyaris sempurna. Saat berseragam Barcelona, Messi telah menyumbang 10 gelar La Liga, tujuh Piala Super Spanyol, tujuh Copa Del Rey, empat Piala UEFA Champions League (UCL), dan tiga Piala UEFA Super Cup.

Kala membela Paris Saint-Germain (PSG), Messi telah menyumbangkan satu gelar juara Ligue 1 dan satu Trophee des Champions.

Di level timnas, Messi berhasil menyumbang satu gelar Copa America dan satu piala Finalissima.

Sederet gelar tersebut membuat Messi sering disebut sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa, bersanding bersama pendahulunya Diego Armando Maradona dan legenda Brasil Edson Arantes do Nascimento atau Pele yang kerap ‘dipuja’ sebagai yang tertinggi di antara para legenda lainnya.

Namun, sebelum malam penuh keajaiban di Lusail Stadium Qatar, trofi Piala Dunia menjadi pembeda di antara mereka.

Maradona, berhasil memenangkan Piala Dunia kedua bagi Argentina di Meksiko pada 1986. Sebelumnya, Argentina telah mengoleksi satu gelar juara pada 1978 di kandang sendiri.

Sementara itu, Pele sukses mengantarkan Brasil merengkuh trofi tertinggi itu sebanyak tiga kali, pada 1958 di Swedia, 1962 di Cili, dan 1970 di Meksiko.

Kembali ke Messi, dirinya nyaris mendapatkan gelar tersebut pada 2014 di Brasil kala berhasil mencapai partai puncak. Tragis, Messi harus menelan pil pahit setelah takluk 0-1 atas Jerman melalui gol Mario Gotze di babak kedua perpanjangan waktu.

Setelah itu, semangatnya di timnas mulai ‘angin-anginan’ setelah beberapa kali menyatakan pensiun, namun batal.

Delapan tahun berselang, dirinya akhirnya mampu mendobrak gerbang takdir yang sama, bukan dengan air mata kesedihan, tetapi air mata penuh kemenangan. Sebuah laga pemungkas paling manis di panggung impian yang menjadi titik pencapaian paling akbar seorang Lionel Messi.

Kini, “Sang Mesias” telah tiba di “keabadian”. (cnbcindonesia.com/cen)