Masifnya Peredaran Narkoba di Palangkaraya, KMTI Kalteng Sentil BNNP dan Polisi

KMTI kalteng
Koordinator KMTI Kalteng, Afan Safrian.

PALANGKARAYA – Masifnya peredaran narkoba di Kota Palangkaraya menjadi tanda tanya besar. Pasalnya, pemerintah dirasa lalai serta tak ada tindakan yang diambil untuk zona merah penyebaran narkoba dalam kawasan setempat.

Hal tersebut diutarakan oleh Afan Safrian selaku Koordinator Keluarga Mahasiswa Teknik Indonesia (KMTI) Wilayah Kalteng usai menggelar konsolidasi internal di sekretariat KMTI Kalteng, Jumat (9/12/2022).

Menurutnya, peredaran gelap narkoba yang ada di Kota Palangkaraya ini harus menjadi perhatian semua pihak dan semua elemen masyarakat, termasuk kaum intelektual kampus.

“Kita harus bahu membahu untuk sama-sama memperhatikan dan menyuarakan permasalahan narkoba yang ada di Kota Palangkaraya jangan sampai generasi muda rusak akibat peredaran narkoba yang semakin membesar,” ungkap Afan.

Sejauh ini, dikatakannya, pergerakan BNNP yang dianggap sebagai pemeran utama dalam pemberantasan narkoba sampai saat ini terkesan tutup mata.

Afan mewanti-wanti supaya ketidakseriusan dan pergerakan yang masif untuk memberantas narkoba di Kota Palangkaraya sejauh ini tak menjadi bomerang bagi BNNP di mata masyarakat.

“Jangan sampai masyarakat menilai bahwa BNNP tidak ada kinerjanya dalam pemberantasan narkoba di Kota Palangkaraya,” jelasnya.

Terlebih, dikatakan Afan, mengenai insiden yang memakan korban anggota kepolisian di “kampung narkoba” julukan kawasan Ponton. Harusnya menjadi pertanyaan, apakah kinerja dan tindakan yang di ambil dalam pemberantasan narkoba di kawasan Ponton masih belum ada perhatian khusus. Pasalnya, peredaran narkoba di sana masih sangat menjamur.

“Terlebih lagi oknum anggota kepolisian yang meninggal didasarkan meminta uang dan narkoba jenis sabu-sabu di lokasi. Tentu ini jadi keprihatinan kita bersama, karena sangat disayangkan pristiwa ini harus terjadi di tubuh Polri yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba, namun kini masih ada oknum yang bermain,” kata Afan.

Sebagai mahasiswa dan pemuda, tentu dirinya mengutuk keras peristiwa tersebut peredaran narkoba di Kota Palangkaraya yang sejatinya akan merusak masyarakat terutama generasi muda dan citra kota Palangkaraya yang terkenal dengan kota cantiknya.

“Dan saya mengajak semua elemen masyarakat dan mahasiswa untuk tidak diam saja terhadap pemberantasan narkoba, karena jika kita diam sama saja kita mendukung peredaran narkoba semakin besar dan menjamur,” pungkasnya. (rdo/cen)