PALANGKARAYA – Kabid Dokkes Polda Kalteng, Kombes Pol Danang Pamudji, berkomitmen tak akan memberikan toleransi kepada anggotanya yang “main-main” dengan narkoba.
Hal itu ditegaskan Kombes Pol Danang saat memberikan penekanan terhadap personel Biddokes Polda Kalteng dalam apel satker, Mapolda Kalteng, Rabu (7/12/2022) pagi.
Berkaca dengan adanya kejadian tewasnya anggota Biddokes bernama Aipda Andre, yang tewas lantaraan dibunuh oleh sekelompok preman dari jaringan narkoba di Kawasan Ponton, Palangkaraya, karena meminta jatah uang dan sabu-sabu, Jumat (2/12/2022).
Kabiddokes menegaskan Institusi Polri tidak memberikan toleransi lagi atas perilaku anggotanya yang menyalahi aturan berupa bermain-main dengan narkoba.
“Pimpinan sudah tidak ada toleransi untuk itu (narkoba). Saya ingatkan ke personel agar tak main-main dengan menyentuh narkotika,” kata Kombes Danang.
Ia meminta agar personelnya tak sekalipun mendekati narkoba karena barang terlarang tersebut merusak seluruh aspek dalam kehidupan kita.
“Narkoba itu merusak. Baik kesehatan jasmani, rohani ataupun mental,” ujarnya.
Danang menerangkan bahwa korban pembunuhan sekelompok preman ini bukan tenaga kesehatan. Pasalnya, sebagian orang beranggapan personel Biddokes merupakan nakes.
“Korban itu dimutasi dari Polres Sukamara ke Satker Bidokkes Polda Kalteng dalam rangka berobat sejak tahun 2019 lalu. Mutasi dilakukan karena ia terindikasi gangguan mental karena ketergantungan narkoba,” jelas Kabiddokes.
Kombes Danang juga meminta personelnya siap dalam momen perayaan natal dan tahun baru dan penanggulangan dampak bencana alam.
Dihadapan personelnya, Danang juga menekankan agar tiap personel saling mengingatkan untuk tetap disiplin. Dan bagi tidak disiplin akan ada tindakan khusus seusai prosedur yang berlaku.
“Pada akhir tahun seperti ini, kami juga mempersiapkan kesiapsiagaan operasi Nataru. Serta penanggulangan adanya bencana alam. Biddokes selalu siaga dan siap bIk terkait personel, sarana dan prasarana dan kesiapan lainnya,” pungkasnya. (rdo/cen)
BACA JUGA : Pelaku Utama dan Provokator Kasus Pembunuhan Aipda Andre Masih Diburu