PALANGKARAYA – Isu miring terdengar dalam kasus pembunuhan anggota polisi di kawasan Ponton, Kota Palangkaraya. Tewasnya Aipda Andre Wibisono ini diduga lantaran terlibat cek-cok dengan kelompok preman saat meminta jatah (narkoba).
Belum diketahui apa yang menjadi permasalahan sehingga akhirnya terjadi penganiayaan. Tujuan datangnya korban ke tempat tersebut juga dipertanyakan. Padahal personel yang berdinas di Biddokkes ini notabennya tidak banyak berurusan di lapangan.
Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa, masih belum dapat memastikan hal tersebut. Menurutnya spekulasi tersebut masih didalami.
“Ini kita dalami karena keterangan para tersangka yang sudah diamankan mengaku disitu ada adu mulut. Nantinya kita kumpulkan keterangan-keterangan dan akan kita sampaikan nantinya,” ungkap Kombes Budi, Minggu (4/12/2022).
Sementara itu, dikatakan Budi, kasus pembunuhan personel Bhayangkara yang terjadi pada Jumat (2/12/2022) sore ini telah diungkap.
Mulai dari mengamankan enam tersangka pengeroyokan, mengumpukan barang bukti yang digunakan menganiaya korban hingga menyebabkan korban tewas dan juga mengantongi identitas pelaku lainnya.
“Masih kami lakukan pendalaman dan pastinya berupaya mengejar pelaku lainnya yang juga memiliki peran masing-masing atas tewasnya anggota Polri ini,” tandasnya. (rdo/cen)
BACA JUGA : Diduga Dibunuh, Anggota Polisi Tewas di Kawasan Ponton
BACA JUGA : Anggota Polisi yang Tewas di Kawasan Ponton Sempat Teriak Minta Tolong
BACA JUGA : Buntut Tewasnya Anggota Polisi, Tim Gabungan “Obrak-Abrik” Kawasan Ponton
BACA JUGA : Enam Pelaku Pembunuhan Anggota Polisi Ditetapkan Jadi Tersangka
BACA JUGA : Sadis! Tak Cukup Dikeroyok dan Dibacok, Aipda Andre Wibisono Juga Mendapat Dua Tembakan di Tubuh
BACA JUGA : Polisi Buru Pelaku Utama Pembunuhan Aipda Andre Wibisono