PALANGKARAYA – Keributan sempat mewarnai aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (10/11/2022). Massa dari Gerakan Rakyat Kalteng (GERAK) yang pro terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng tidak terima tindakan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM), menyegel kantor gubernur.
Ketua LSR LPMT Kalteng, Agatisansyah, yang juga pentolan dari gerakan dari kubu GERAK naik pitam dan menyobek spanduk penyegelan kantor gubernur yang dipasang oleh mahasiswa.
Koordinator Lapangan GERAM, Ahmad Fauzi, menyebutkan penyegelan kantor gubernur ini bukan semata-mata aksi simbolis saja. Akan tetapi kata dia, ini bentuk kekecewaan pihaknya terhadap kesalahan krusial dan fatal pemimpin daerah setempat.
Pembongkaran secara paksa dan anarkis dari pihak GERAK juga sangat disayangkan oleh kubu mahasiswa. Bahkan, pria yang akrab di panggil Gatis itu sempat melontarkan kata-kata “goblok” terhadap mahasiswa yang selesai melakukan aksi demonstrasi.
“Iya pak, kami anak-anak goblok yang terlalu kuat dan mati-matian membela masyarakat kecil yang tidak dipandang oleh pemerintah. Dan kami bukanlah para oknum yang memihak para elite politik,” kata Ahmad Fauzi.
Gesekan antar kedua kubu memang sudah terjadi sejak awal aksi unjuk rasa. Kedua massa melakukan orasi secara bersamaan namun berbeda arah dan tujuan. Satu pihak menuntut realisasi janji-janji manis pemerintah, sementara pihak sebelah melontarkan kalimat pujian untuk para petinggi pemerintah.
Massa dari GERAM juga sempat merasa terintimidasi atas segala bentuk gangguan yang dilakukan kubu seberang, namun tetap komitmen menyuarakan hak-hak masyarakat Kalteng.
“Kami merasa terintimidasi atas penghadangan gerakan kita hari ini. Seharusnya kita bersatu agar aspirasi yang ada, bisa didengar oleh pimpinan kita,” tandasnya. (rdo/cen)
BACA JUGA : Adu Orasi!! Massa Pro Gubernur dan Mahasiswa
BACA JUGA : GERAK dan GERAM Nyaris Bentrok, Pasca Penyegelan Kantor Gubernur Kalteng oleh Mahasiswa