KUALA KURUN – Hasil rilis penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas). Yang mana, ada mengalami kenaikan mencapai Rp 44 miliar atau 55.19 persen dalam triwulan III. Pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sangat mengapresiasi kinerja dari satuan kerja (Satker) setempat.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Gumas Nomi Aprilia mengakui gembira atas kinerja yang dilakukan dari Bapenda setempat. Dalam bekerja mencari pendapatan daerah. Sebab hal itu, memang tidak mudah dilaksanakan atau dilakukan dalam mencapai semua target yang ditentukan tersebut.
“Apa yang dilakukan oleh mereka Bapenda selama ini cukup menggembirakan, karena dalam rentan waktu yang tidak begitu lama mereka mampu mencapai target saya yakin itu. Sekarang saja sudah lebih dari setengah dari target,” ucap Nomi Aprilia, Minggu (25/9).
Pada kesempatan itu juga dia berharap, kedepannya dengan badan yang memiliki kewajiban atau kewenangan agar terus berupaya semaksimal mungkin dalam mengejar target itu, supaya bisa tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Pemda.
“Target yang telah ditentukan itu sekitar Rp 80 miliar dan terealisasi 55,29 persen. Artinya itu pihak Bapenda memang benar-benar bekerja. Kita berharap, mereka optimis mencapai target itu,” harapnya.
Terpisah, Kepala Bependa Gumas Edison menuturkan, untuk target tahun 2022 ini, sekitar Rp 1.021 triliun, terealisasi sampai bulan Agustus tercatat mencapai Rp.624 miliar, sedangkan untuk PAD ditargetkan mencapai Rp. 81 miliar, terealisasi tercatat sekitar Rp. 44 miliar lebih atau 55,19 persen.
Sedangkan untuk lainnya, jelas dia, seperti pajak daerah misalnya ditargetkan Rp.48 miliar lebih, terealisasi sekitar Rp.4.554 miliar dan kalau dipersenkan mencapai 9,47 persen. Sementara, untuk pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan tergetnya Rp.1 miliar lebih dan terealisasi Rp 614 juta atau 44,19 persen.
“Untuk BPHTB-Pemindahan Hak target mencapai Rp 200 juta, terealisasi Rp.234 juta, atau 117,14 persen. Sementara untuk BPHTB pemberian hak baru targetnya Rp.39 miliar, terealisasi Rp.84 juta atau 0,22 persen. Sekarang ini kita masih menunggu pembayaran saja,” pungkasnya. (nya/abe)