Puluhan Babi Mati Mendadak, Terserang Penyakit Menular?

babi
Ilustrasi.

PURUK CAHU – Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura) telah mengambil langkah antisipasi dan persiapan karantina bagi para peternak babi di wilayah Kelurahan Beriwit. Akibat terjadinya puluhan kasus kematian ternak babi dalam beberapa minggu terakhir ini.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Murung Raya, Ir Pujo Sarwono melalui Kepala Bidang Peternakan, Fuad Rivai S PT, saat dibincangi awak media diruang kerjanya membenarkan telah terjadinya puluhan kasus kematian mendadak yang terjadi terhadap ternak babi tersebut.

“Beberapa orang peternak babi di wilayah Kelurahan Beriwit sudah melaporkan kejadian ataupun kasus kematian dari ternaknya, dan telah kita kirimkan sampel kasus kematian babi ini ke LAB Hewan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan untuk diteliti penyebab dari sekitar 80-an ekor yang mati di wilayah Kelurahan Beriwit,” Senin (11/10/2021).

Selain itu, ditambahkannya lagi pihaknya juga telah memberikan petunjuk kepada para peternak dalam upaya awal antisipasi penularan dari penyakit African Swine Fever (ASF) ini, seperti untuk segera mengosongkan kandang ternak selama dua bulan kedepan, melakukan penguburan terhadap ternak yang mati, dan dianjurkan agar tidak mengonsumsi dan menjual ternak tersebut.

“Ternak yang masih hidup kita minta untuk segera diisolasi oleh para peternak agar tidak menimbulkan penyebaran dan kerugian yang lebih besar lagi, jika ditemukan ternak yang mati agar segera dilakukan pengosongan kandang dan ternak tersebut segera dikuburkan,” tambahnya.

Pihaknya terus memberikan sosialisasi dan pemantauan yang ketat terhadap populasi ternak babi ini, agar penyebaran yang lebih luas tidak kembali terjadi sebelum vaksin bagi penyakit ini dapat ditemukan.

“Sampai saat ini vaksinnya belum ada, jadi kami mengimbau kepada para peternak babi agar terus berkonsultasi dengan kami untuk mengambil langkah-langkah antisipasi,” ujar Fuad.

Penyakit ASF ini dipastikan tidak berbahaya bagi manusia. Namun dapat menular ke ternak babi melewati kontak langsung dengan ternak, serangga, pakaian, peralatan peternakan, kendaraan, dan pakan yang terkontaminasi.

“Kembali kami mengimbau agar para peternak babi dapat lebih waspada terhadap penyebaran penyakit ASF ini, untuk mengantisipasi kerugian materi yang lebih besar,” pungkasnya. (udi/cen)