TAMIANG LAYANG – Kepala Sekolah (Kepsek) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Barito Timur (Bartim) menolak pelaksanaan vaksinisasi massal dilingkungan sekolah.
Padahal proses vaksinasi tengah gencar-gencarnya dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19.
Pelaksanaan vaksinasi yang digelar Polri dan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia di Kabupaten Barito Timur, akhirnya dialihkan ke halaman Masjid Usman Bin Afan Desa Matabu, Kecamatan Dusun Timur, Selasa (7/9/2021).
Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas saat meninjau kegiatan vaksinisasi massal tersebut, mengatakan bahwa terkait adanya penolakan ini pihaknya akan melakukan upaya pemberian pemahaman kepada sekolah tersebut melalui instansi terkait, sebab ini merupakan program nasional.
“Mestinya didukung oleh semua pihak,”katanya kepada awak media.
Terpisah, Kepala Sekolah MAN Barito Timur, Rahmadzudin, saat dikonfirmasi telah berdalih. Dirinya tidak menolak program vaksinisasi, hanya saja dirinya tidak bersedia sekolahnya dijadikan tempat vaksinasi Covid-19, karena diminta mendadak dan tidak ada waktu persiapan.
“Kami tidak bersedia, sebab petugas dari Polres Barito Timur menghubungi kami mendadak dan dilakukan pada saat diluar jam kerja yakni, hari Sabtu (4/9/2021), sehingga kami menolak karena permintaan tidak dilakukan pada hari kerja. Ini kan urusan dinas, masa di hari libur,” katanya saat dikonfirmasi awak media, Selasa (7/9/2021).
Dijelaskannya, sebagai Kepala Sekolah MAN Barito Timur, dirinya meminta maaf tidak bisa melayani permintaan dari Polres Barito Timur. Mestinya dilakukan pada hari kerja dan jangan dihari libur.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Barito Timur, Abdul Majid, ketika dikonfirmasi menyayangkan kejadian ini. Ia minta tidak dibesar-besarkan ini hanya terjadi miskomunikasi saja.
“Mengajak semua pihak untuk mendukung program pemerintah mencegah penularan Covid-19 melalui vaksinisasi,”tukasnya. (ell/cen)