Ini Tiga Tantangan Perguruan Tinggi Menurut Rektor UPR

tantangan perguruan tinggi
Rektor Universitas Palangka Raya, Dr Andrie Elia.

PALANGKA RAYA – Perguruan tinggi di Indonesia saat ini berhadapan dengan tiga tantangan besar. Yakni, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Pandemi Global Covid-19, dan Revolusi Industri 4.0.

Hal itu, disampaikan Rektor Universitas Palangka Raya (UPR), Dr Andrie Elia. Tiga tantangan itu memaksa perguruan tinggi cepat belajar beradaptasi, menggeser paradigma, perubahan budaya belajar dan kerja (Cultural Change) untuk bergerak maju dengan menciptakan berbagai inovasi pembelajaran dan penelitian.

Tujuannya agar perguruan tinggi dapat berdaya tahan (survival), berdaya cipta (value added cration) dan berdaya saing (competitiveness).

Andrie Elia mengatakan, kampus UPR untuk merespon disrupsi tersebut, maka pimpinan dan segenap civitas akademika UPR harus membangun dirinya dengan paradigma ekosistem pembelajaran.

“Paradigma dimaksud, berarti UPR tidak dapat hidup dan menghidupkan dirinya sendiri tanpa kerja sama eksternal dan internal,” ungkap Andrie Elia belum lama ini.

Secara eksternal UPR merupakan suatu sistem dari suatu ekosistem yang besar, yaitu dunia global. Oleh sebab itu, UPR harus mampu bekerja sama dengan semua stakeholder atau pemangku kepentingan.

Sedangkan secara internal, kerja sama antara sub sistem dan setiap individu hendaknya dikerjakan secara ikhlas dan cerdas untuk kemajuan bersama.

Di sisi lain upaya pemerintah di Kalteng dalam bidang pendidikan dianggap cocok dengan berbagai upaya yang tengah dirintis oleh UPR.

Salah satu misi yang telah digagas dan tengah dijalankan oleh pemerintah daerah seperti menumbuhkan kualitas dan daya saing menuju sumber daya manusia (SDM) yang unggul, beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Ini patut didukung oleh semua komponen yang berkompeten dibidang pendidikan, terlebih praktisi dunia pendidikan tinggi.

Karena melalui keterlibatan aktif semua pihak di dalam mengawal dan menjalankan grand strategy ini, dapat menjadi parameter bagi pengembangan daerah kita. Sehingga SDM-nya menjadi lebih baik, lebih kompetitif dan lebih mumpuni di dalam menata perkembangan pembangunan di kabupaten.

BACA JUGA : Komite III DPD RI Uji Sahih RUU Kesejahteraan Sosial di Kampus UPR

Namun demikian, ada satu hal yang perlu diajukan disini, yaitu perlu adanya kesepahaman dan komitmen bersama untuk mewujudkan semua itu demi kemaslahatan masa depan daerah kita.

“Oleh karena itu, saya mengajak semua bupati di Kalteng, mari kita bersama-sama, mewujudkan perbaikan kualitas dan mutu SDM di daerah ini,” harap Andrie Elia. (rul/cen)